Pemerintah Genjot Program Penyerapan Tenaga Kerja, Target Lebih dari 2 Juta Lapangan Baru

0
147
Ekonomi Nasional
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangannya kepada awak media, di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 15 September 2025. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memperluas lapangan kerja melalui paket ekonomi penyerapan tenaga kerja. Program ini dibahas dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/9).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan Presiden memberi perhatian khusus pada sejumlah program strategis yang memiliki dampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja. Salah satunya adalah pengembangan koperasi desa merah putih.

“Yang pertama tentu koperasi desa merah putih itu ada 80 ribu, karyawan baru diperkirakan bisa menyerap 681 ribu dan targetnya sampai sejuta orang di bulan Desember,” ujar Airlangga usai rapat.

Selain itu, pemerintah juga memprioritaskan program kampung nelayan merah putih dengan target pembangunan 100 desa nelayan pada tahun 2025. Program ini diharapkan bisa membuka peluang kerja signifikan di sektor perikanan.

“Tahun ini targetnya 100 desa, diharapkan bisa menyerap 8.645 tenaga kerja. Jangka panjang 4.000 titik bisa menciptakan 200 ribu lapangan kerja,” jelasnya.

Tak hanya itu, pemerintah menaruh perhatian pada sektor kelautan dengan revitalisasi tambak di kawasan Pantura seluas 200 hektare. Program ini diperkirakan mampu menyerap hingga 168 ribu pekerja.

Upaya modernisasi armada nelayan juga masuk dalam agenda pembahasan. “Ini ada 1.000 kapal nelayan. Ini diperkirakan bisa menciptakan 200 ribu lapangan kerja baru. Dan juga ada kapal 30 GT, 150 GT dan unitnya untuk KN Koperasi Merah Putih, 30 GT 1.000 unit, 150 GT 200 unit, 200 GT 200 unit, 300 GT 170 unit, 600 GT 10 unit, 2.000 GT 2 unit untuk pelaku usaha existing BUMN atau Jaladri,” ujar Airlangga.

Di sektor perkebunan, pemerintah mendorong program perkebunan rakyat melalui penanaman kembali 870 ribu hektare lahan dengan komoditas prioritas seperti tebu, kakao, kelapa, kopi, mete, dan pala.

“Diharapkan bisa membuka lapangan kerja lebih dari 1,6 juta,” tambahnya.

Dengan serangkaian program tersebut, pemerintah optimistis penyerapan tenaga kerja dapat meningkat signifikan, sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.