Prabowo Tekankan Percepatan Rumah Subsidi, Maruarar Luncurkan KUR Perumahan Rp130 Triliun

0
129
Rumah Subsidi
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, memberikan keterangannya usai dipanggil Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, pada Rabu, 30 Juli 2025. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/9), untuk membahas percepatan penyediaan rumah subsidi bagi masyarakat.

Dalam pertemuan itu, Maruarar menyampaikan apresiasi atas perhatian besar Presiden terhadap sektor perumahan rakyat. “Buktinya tahun ini kuota rumah subsidi dinaikkan secara signifikan dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit,” ujar Maruarar.

Ia melaporkan, sepanjang periode 1 Januari hingga 15 September 2025, program rumah subsidi menunjukkan progres positif. “Yang sudah diserahkan 175.662 unit. Sementara yang dalam proses pembangunan, ready stock, persetujuan kredit, dan akad kredit ada sekitar 45 ribu. Jadi totalnya 221.047 unit,” jelasnya.

Maruarar juga mengumumkan terobosan baru berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan senilai Rp130 triliun, yang untuk pertama kalinya diarahkan guna mendukung pembiayaan rumah rakyat. Skema ini, kata dia, mencakup sisi suplai maupun permintaan.

“Dari sisi suplai ada Rp117 triliun yang bisa dimanfaatkan kontraktor, developer, dan toko bangunan. Bunganya disubsidi 5 persen sehingga hanya 6 persen. Dari sisi demand, kita siapkan untuk pelaku UMKM yang memanfaatkan rumahnya, misalnya homestay, rumah makan, atau warung. Plafonnya sampai Rp500 juta dengan bunga 6 persen,” paparnya.

Menurut Maruarar, kebijakan ini hasil koordinasi lintas kementerian sesuai arahan Presiden Prabowo. “Sejak Indonesia merdeka, belum pernah ada KUR perumahan. Ini terobosan besar dan sekaligus upaya melawan praktik rentenir,” tegasnya.

Pemerintah berharap, dengan peningkatan kuota rumah subsidi dan adanya KUR perumahan, kebutuhan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah semakin cepat terpenuhi, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor usaha mikro dan menengah di bidang hunian.