
(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah peristiwa bencana yang terjadi pada periode 15–16 September 2025. Banjir di Kabupaten Boalemo (Gorontalo) dan Kabupaten Bogor (Jawa Barat) tercatat sebagai kejadian baru, sementara penanganan bencana di Bali dan Nagekeo (NTT) masih terus berlanjut.
Banjir di Kabupaten Boalemo terjadi akibat hujan deras pada Minggu (14/9), mengakibatkan luapan air hingga setinggi satu meter di Kecamatan Wonosari. Sebanyak 122 kepala keluarga atau 390 jiwa terdampak, dengan 115 unit rumah terendam. BPBD Boalemo bersama TNI, Polri, dan masyarakat telah melakukan evakuasi, pendataan, serta pembersihan pascabanjir.
Di Kabupaten Bogor, hujan deras pada Minggu malam (14/9) memicu banjir di Kecamatan Parung dan Gunung Sindur akibat meluapnya Sungai Rengas. Peristiwa ini berdampak pada 20 KK atau 60 jiwa, dengan 20 rumah dan satu akses jalan terendam. Meski tanpa korban jiwa, kerugian material cukup dirasakan warga. Saat ini banjir telah surut, dan normalisasi sungai dilakukan oleh PUPR untuk mencegah kejadian serupa.
Sementara itu, penanganan darurat bencana banjir dan longsor di Bali sejak 9 September masih berlangsung di tujuh wilayah, antara lain Denpasar, Jembrana, Gianyar, dan Karangasem. Data BNPB hingga 15 September mencatat 18 orang meninggal, 4 hilang, dan lebih dari 6.300 KK terdampak. Kerusakan meliputi ratusan fasilitas umum, puluhan jembatan, jalan, serta rumah warga. Posko komando darurat telah dibentuk di Klungkung, dan status tanggap darurat berlaku hingga 17 September.
Di Kabupaten Nagekeo, NTT, banjir bandang sejak 7 September menimbulkan dampak luas di empat kecamatan. Sebanyak 6 orang dilaporkan meninggal, 3 hilang, dan 2 luka-luka. Lebih dari 34 ribu jiwa terdampak, dengan kerusakan mencakup puluhan rumah, fasilitas pendidikan, kesehatan, irigasi, hingga lahan pertanian. Pemerintah menetapkan status tanggap darurat hingga 30 September, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan jembatan darurat, serta percepatan pemulihan akses.
BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi di sejumlah wilayah. Masyarakat diminta segera melaporkan jika terjadi peningkatan debit air atau tanda-tanda bencana, serta mengikuti arahan pemerintah daerah dan aparat terkait dalam upaya mitigasi maupun evakuasi.








