Pemerintah Percepat Pembangunan Konektivitas Bengkulu–Enggano

0
192
Foto: Kemenko IPK

(Vibizmedia – Bengkulu)  Pemerintah pusat memastikan percepatan pembangunan konektivitas Bengkulu–Enggano terus berjalan. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan hal tersebut saat memimpin rapat koordinasi tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2025 di Bengkulu, Selasa (16/9/2025).

Pulau Enggano sebagai salah satu pulau terluar Indonesia menjadi perhatian khusus karena transportasi laut dan udara berperan vital dalam mobilitas warga serta distribusi logistik. Menko AHY menyampaikan, pertemuan di Bengkulu menunjukkan komitmen pemerintah pusat hadir langsung memantau progres pembangunan.

Sebelum rapat koordinasi, Menko AHY meninjau aktivitas di Pelabuhan Pulau Baai, salah satu simpul penting konektivitas menuju Enggano.

“Instruksi Presiden ini menuntut kerja terpadu dari seluruh pihak. Bukti nyata terlihat dari percepatan pembukaan alur pelayaran, sehingga pelayanan transportasi laut dapat pulih lebih cepat,” ujarnya.

Menko AHY mengungkapkan, pembukaan kembali alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai terlaksana lebih cepat dari target. Semula dijadwalkan pada 31 Agustus 2025, namun sejak 7 Juli 2025 sudah dapat dilalui kapal. Kapal pertama yang beroperasi adalah KMP Pullo Tello untuk melayani kebutuhan warga Enggano. Hingga pertengahan September, tercatat 400 gerakan kapal keluar-masuk, termasuk kapal roro, kapal perintis, kapal BBM, dan kapal niaga umum.

“Alhamdulillah, target 31 Agustus bisa kita capai lebih cepat pada 7 Juli. Ini overprestasi berkat kerja keras semua pihak,” tegasnya.

Meski demikian, persoalan sedimentasi dan abrasi di Pelabuhan Pulau Baai masih menjadi pekerjaan rumah. Pemerintah akan melakukan normalisasi garis pantai serta memperkuat dermaga agar penanganan bersifat permanen.

“Kalau masalah ini berulang, biaya yang dikeluarkan sangat besar. Karena itu, kita tidak boleh berhenti pada solusi jangka pendek, tetapi membangun sistem yang kokoh dan berkelanjutan agar Bengkulu dan Enggano berkembang lebih pesat,” jelasnya.

Selain pembangunan pelabuhan, sejumlah kemajuan lain juga dicapai. Listrik di Enggano kini beroperasi 24 jam dengan cadangan daya hingga 60 hari. Jaringan telekomunikasi di Desa Banjarsari aktif sejak 4 Agustus 2025, sementara frekuensi penerbangan Bengkulu–Enggano meningkat dari dua menjadi empat kali per minggu.

Menurut Menko AHY, pembangunan infrastruktur bukan hanya soal fisik, melainkan juga memberi dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.

“Pembangunan infrastruktur bukan sekadar beton dan aspal, melainkan menghadirkan harapan baru. Masyarakat Enggano harus merasakan kehadiran negara,” katanya.

Ia menambahkan, konektivitas yang semakin baik akan membuka peluang ekonomi baru, mulai dari perdagangan, layanan kesehatan, hingga pariwisata.

“Dengan kapal berkapasitas lebih besar, transportasi semakin lancar sekaligus membuka ruang bagi layanan kesehatan, perdagangan, dan pengembangan ekonomi baru di pulau,” ucapnya.

Menko AHY menekankan, capaian ini merupakan hasil kerja bersama pemerintah pusat, daerah, dan BUMN. Ia mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, seraya menegaskan pentingnya kolaborasi agar pembangunan berjalan optimal.

“Kita harus kawal hingga tuntas agar pembangunan di Bengkulu dan Enggano benar-benar menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkasnya.

Rapat evaluasi turut dihadiri Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Darmawan, Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, Wakil Gubernur Bengkulu H. Mian, Wakil Ketua I DPRD Provinsi Bengkulu Teuku Zulkarnain, Kapolda Bengkulu Irjen Pol Mardiyono, serta sejumlah pejabat Kemenko bidang Infrastruktur.