IHSG Dibuka Menguat 0,25% ke 8.060,81

0
179
IHSG Dibuka Menguat 0,56% ke 8.453,84, Bursa Asia Pacific Juga Zona Hijau

 

(Vibizmedia – Economy & Business) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan hari ini. Jumat (26/9/2025) pukul 09.11 WIB, IHSG menguat 20,15 poin atau 0,25% ke 8.060,815.

Penguatan IHSG ini ditopang sebagian indeks sektoral. Sektor dengan penguatan terbesar dicetak IDX Sektor Barang Konsumen Primer yang menguat 0,85% di pagi ini.

Berikutnya ada IDX Sektor Teknologi, IDX Sektor Infrastruktur, IDX Sektor Energi, IDX Sektor Barang Baku dan IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer.

Sementara itu, IDX Sektor Perindustrian menjadi sektoral dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,3% di pagi ini. Disusul, IDX Sektor Kesehatan, IDX Sektor Properti dan Real Estate, IDX Sektor Keuangan dan IDX Sektor Sektor Transportasi dan Logistik.

Terdapat 272 saham naik, 139 turun, dan 546 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 666,2 miliar. Sebanyak 884,5 miliar juta saham berpindah tangan dalam 75.880 kali transaksi.

Tiga emiten yang mengalami kenaikan indeks tertinggi adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang naik 6,63%. Diikuti PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang naik 3,45% dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) naik 2,6%.

Sementara itu, di Asia-Pasifik, Indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka flat, sedangkan di Jepang, Nikkei 225 turun 0,34%, Topix datar. Kospi Korea Selatan melemah 1,11%, dan Kosdaq turun 0,84%, sementara kontrak berjangka Hang Seng berada di 26.372. Angka ini lebih rendah dari penutupan terakhir 26.484,68.

Adapun pasar domestik kemarin mengalami pukulan berat, IHSG terjun dalam koreksi signifikan dan rupiah mencatatkan level terlemah dalam rentang panjang.

Korelasi negatif antara sentimen global dan kelemahan struktur domestik terlihat makin jelas apa yang sebelumnya menjadi daya tarik pasar modal kini diuji oleh realitas tekanan valuta asing dan arus modal keluar yang agresif.

Fokus pasar hari ini akan tertuju ke data inflasi AS (PCE) dan perkembangan ekonomi AS sebagai ujung tombak ekspektasi moneter global.

Analis Vibiz Research Center memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi menguji level support di 7.980-8.000.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting