Festival Cilung 2025: 43 Perahu Daur Ulang Meriahkan Sungai Ciliwung

0
218
Festival Parade Perahu Cinta Lingkungan (Cilung) 2025 di Sungai Ciliwung, Jakarta, yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bersama Unit Penanganan Sampah Badan Air (UPS BA), sukses menarik perhatian masyarakat. (Foto: Pemprov DKI Jakarta)

(Vibizmedia – Jakarta) Sungai Ciliwung pada Minggu (28/9/2025) tampil berbeda dari biasanya. Aliran air yang membelah Jakarta itu dipenuhi 43 perahu unik berbahan botol plastik bekas air minum kemasan. Warna-warni perahu tersebut tak hanya menarik perhatian, tetapi juga menjadi simbol ajakan untuk lebih peduli menjaga kebersihan sungai.

Festival Parade Perahu Cinta Lingkungan (Cilung) 2025 yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta melalui Unit Penanganan Sampah Badan Air (UPS BA) menjadi daya tarik warga ibu kota. Suasana semakin semarak dengan hadirnya seni tradisi Betawi seperti Bodoran, Palang Pintu, hingga Tari Topeng.

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris, menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pesta seremonial.

“Ciliwung punya sejarah panjang yang erat dengan masyarakat Jakarta. Sungai ini bukan hanya bernilai historis, tapi juga berpotensi menjadi pusat ekonomi dan wisata air di masa depan,” ujarnya.

Sungai sebagai Warisan Kota

Festival Cilung menjadi pengingat bahwa sungai adalah bagian penting dari peradaban Jakarta. Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengajak warga untuk menjadikan sungai sebagai warisan kota yang harus dijaga.

“Menjaga kebersihan sungai berarti merawat warisan kota untuk generasi mendatang,” tuturnya.

Ia mengingatkan, sampah plastik yang terbawa arus sungai masih menjadi masalah besar. Bahkan, aliran sampah dari sungai menyumbang gunungan sampah di TPA Bantargebang yang kini hampir setinggi 60 meter.

“Memilah sampah dari rumah adalah langkah kecil yang berdampak besar untuk memutus aliran sampah ke sungai,” tegas Asep.

Lebih dari Sekadar Festival

Kepala UPS BA, Dadang Cahya Rusdiana, menjelaskan bahwa tahun ini Festival Cilung dirancang lebih meriah dengan sentuhan budaya lokal. Selain parade, pengunjung bisa menaiki perahu daur ulang secara gratis, belajar cara mengelola sampah, hingga menyaksikan peragaan kostum berbahan limbah plastik.

“Sungai sejak lama menjadi urat nadi kehidupan warga Jakarta sekaligus ruang interaksi sosial. Karena itu, kami padukan dengan budaya Betawi sebagai pesan yang lebih kuat,” katanya.

Festival juga menghadirkan penandatanganan komitmen bersama untuk menjaga sungai tetap bersih, menegaskan bahwa kepedulian lingkungan adalah kerja bersama.

Dukungan datang pula dari Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, yang menilai Festival Cilung sebagai langkah positif.

“Ini cara efektif membangun kesadaran warga untuk menjaga lingkungan,” ujarnya.