Evakuasi Ponpes Al Khozyni: Tim SAR Terus Cari 91 Santri Tertimbun Reruntuhan

0
173
Tim SAR
Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban reruntuhan salah satu bangunan pondok pesantren Al Khozyni, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9). FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Tim gabungan terus melakukan upaya evakuasi terhadap korban insiden reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren Al Khozyni, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, hingga Selasa (30/9) malam. Berdasarkan data absensi santri, diperkirakan sebanyak 91 orang masih tertimbun material bangunan.

Sebanyak 332 personel Search and Rescue (SAR) gabungan dari Basarnas, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Sidoarjo dan daerah sekitar, Dinas PU SDA Provinsi, Tagana Dinas Sosial, serta aparat TNI-Polri telah dikerahkan. Petugas bekerja dengan sistem bergantian untuk menjaga ketahanan tim.

Meski sejumlah alat berat sudah disiagakan, penggunaannya sementara ditunda karena dikhawatirkan getaran dapat memperburuk kondisi reruntuhan. Upaya penyelamatan difokuskan secara manual dengan menggali lubang dan celah, guna mengevakuasi korban yang masih hidup.

Tim SAR mendeteksi adanya indikasi enam korban selamat di salah satu segmen reruntuhan. Melalui celah yang ada, petugas telah menyalurkan makanan dan minuman agar kondisi para korban tetap terjaga.

“Proses evakuasi selanjutnya menunggu asesmen Basarnas. Bila sudah dipastikan tidak ada korban hidup, maka evakuasi dengan alat berat baru akan dilakukan,” ujar salah satu pejabat di lapangan.

Data sementara per Selasa (30/9) pukul 19.00 WIB mencatat sebanyak 100 orang terdampak. Dari jumlah itu, 26 orang masih dirawat inap, 70 orang sudah diperbolehkan pulang, tiga orang meninggal dunia, dan satu pasien dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.

Sejumlah rumah sakit menjadi rujukan utama, di antaranya RSUD RT Notopuro, RS Siti Hajjar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, dan RS Unair.
RSUD RT Notopuro: merawat 40 pasien, dengan delapan rawat inap dan dua meninggal dunia. RS Siti Hajjar: menangani 52 pasien, terdiri atas 11 rawat inap, satu meninggal dunia, dan satu pasien dirujuk. RS Delta Surya: merawat enam pasien rawat inap. RS Sheila Medika: menangani satu pasien yang sudah pulang. RS Unair: merawat satu pasien rawat inap.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dijadwalkan meninjau lokasi pada Rabu (1/10) bersama Deputi Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawan. Rombongan akan bertolak dari Jakarta pukul 06.00 WIB menuju Sidoarjo melalui Bandara Internasional Juanda, sebelum langsung menuju lokasi kejadian.

Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, peristiwa ini dikategorikan sebagai kegagalan teknologi konstruksi, sehingga BNPB dapat memberikan intervensi langsung.

“Saat ini prioritas utama adalah pencarian dan pertolongan korban,” kata Suharyanto dalam keterangan tertulisnya.

Hingga Selasa malam, Kepala BNPB beserta jajaran terus memonitor perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan Basarnas, BPBD, TNI, serta Polri. Informasi terkini mengenai penanganan darurat akan dilaporkan secara berkala.