(Vibizmedia – Jakarta) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong kemajuan industri udang nasional, khususnya di sektor hulu budidaya, dengan mengedepankan kolaborasi antara asosiasi, pelaku usaha, akademisi, serta kementerian dan lembaga terkait.
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadikan udang sebagai komoditas unggulan dunia. “Dengan ketersediaan lahan, kapasitas produksi, dan posisi udang Indonesia di pasar global, peluang kita sangat besar untuk membangun industri udang yang berdaya saing dan berkelanjutan,” ujar Dirjen Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu (29/9/2025).
Dirjen Tebe memaparkan sejumlah strategi di sektor hulu, antara lain:
- Perbaikan regulasi: penyederhanaan perizinan, harmonisasi aturan pusat-daerah, serta kebijakan yang ramah investasi dan lingkungan.
- Penerapan praktik budidaya baik (Good Aquaculture Practice): peningkatan kapasitas petambak, penggunaan teknologi ramah lingkungan dan biosecurity, serta jaminan kualitas produk sesuai standar internasional.
- Akses pembiayaan: penyediaan kredit lunak, insentif bagi petambak berprestasi, serta kerja sama dengan lembaga keuangan.
Selain itu, KKP tengah mengembangkan induk udang unggul lokal bernama Nusa Dewa melalui Balai di Karangasem, Bali, sehingga ke depan tidak lagi bergantung pada impor. “Ini bukti nyata kemampuan anak bangsa. Sudah saatnya kita bangga pada produk sendiri,” tegas Tebe.
Ia juga mengajak pembudidaya meninggalkan praktik lama seperti penggunaan antibiotik, dan beralih ke probiotik yang lebih ramah lingkungan.
Dukungan datang dari berbagai pihak. Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, menegaskan kesiapan kampus menjadi mitra strategis industri melalui riset bioteknologi, probiotik, inovasi pakan lokal, hingga teknologi digital berbasis AI. Ketua Farmers Learning Club, Gerry Kamahara, juga menekankan pentingnya wadah kolaborasi, salah satunya lewat forum tahunan FARM 2025.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa budidaya berkelanjutan bukan hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menjaga kelestarian populasi perikanan di alam.









