(Vibizmedia – Economy & Business) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka rebound, di tengah beragamnya wajah bursa regional. IHSG naik 0,36% atau 28,75 poin ke level 8.089,81 pagi ini, Rabu (1/10/2025).
Berdasarkan pengamatan terdapat 318 saham naik, 165 turun, dan 474 tidak bergerak. Total volume perdagangan 4,7 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 1,9 triliun.
Sebanyak 10 indeks sektoral mendorong langkah IHSG ke zona hijau pagi ini. Tiga sektor dengan kenaikan tertinggi yakni: IDX-Basic 1,21%, IDX-Trans 0,46%, dan IDX-Energy 0,46%.
Tiga emiten saham yang top gainers pagi ini adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang naik 2,67% ke Rp 1.155. Diikuti PT Map Aktfi Adiperkasa Tbk (MAPA) yang mengalami kenaikan 1,85% ke Rp 550. Dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang naik 1,79% ke Rp 342.
Pasar saham Asia-Pasifik dibuka bervariasi hari ini, mengikuti penguatan di Wall Street meski masih dibayangi potensi shutdown pemerintah Amerika Serikat.
Di Asia Pasifik, indeks Nikkei 225 melemah 1,05%, sedangkan indeks Topix turun lebih dalam sebesar 1,52%. Sebaliknya, di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,68% dan Kosdaq menguat 0,77%.
Pasar Australia juga mencatat penurunan, dengan indeks S&P/ASX 200 terkoreksi 0,25% pada awal perdagangan. Adapun bursa di China daratan dan Hong Kong libur karena perayaan hari raya nasional.
Menurut Analis Vibiz Research Center, pasar keuangan Indonesia baik IHSG maupun rupiah diperkirakan akan kembali volatile. Karena pada perdagangan hari ini terdapat banyak rilis data ekonomi dari Tanah Air, mulai dari data inflasi, neraca dagang hingga PMI Manufaktur.
Akan tetapi, masih terdapat tantangan dari global, di mana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memberlakukan tarif baru kepada mitra dagangnya dengan mencapai angka 50%. Shutdown AS juga masih menjadi isu hari ini.
Pemerintah Amerika Serikat berada di ambang shutdown setelah tengah malam pada Selasa atau Rabu pagi waktu Indonesia, karena Partai Republik dan Demokrat di Kongres tetap keras pada posisi masing-masing terkait kesepakatan pendanaan yang bisa mencegah penghentian operasi pemerintah.
Deadline keputusan shutdown atau tidak akan diketahui sekitar pukul 11.00 WIB. Jika kesepakatan tidak tercapai, beberapa layanan pemerintah AS akan berhenti sementara.
Di Jepang, Bank of Japan (BOJ) merilis hasil survei Tankan kuartal III yang mengukur sentimen bisnis perusahaan domestik. Hasilnya indeks optimisme bisnis di kalangan produsen besar naik menjadi +14 dari +13 pada kuartal sebelumnya.
Sementara itu, indeks non-manufaktur tetap stabil di +34. Angka positif pada survei Tankan menunjukkan jumlah pelaku usaha optimistis lebih banyak dibanding yang pesimistis.
Saat ini, investor di kawasan Asia juga menanti keputusan suku bunga dari bank sentral India (Reserve Bank of India/RBI) yang dijadwalkan dirilis hari ini.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting