Sekolah Unggul Garuda Jadi Tonggak Transformasi Pendidikan Berkarakter di Indonesia

0
56
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura, Prof. Izaak H. Wenno (Batik Kanan), saat menjadi narasumber pada kegiatan Indonesia GOiD Goes To Campus bertema Sekolah Unggul Garuda: Suara Muda, Ruang Cerdas, untuk Indonesia Kuat di Ambon, Rabu (8/10/2025). (Foto: InfoPublik)

(Vibizmedia – Ambon) Pendidikan unggul tidak hanya diukur dari prestasi akademik, tetapi juga dari kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman dan kekuatan karakter. Hal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura, Prof. Izaak H. Wenno, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Indonesia GOiD Goes To Campus bertema “Sekolah Unggul Garuda: Suara Muda, Ruang Cerdas untuk Indonesia Kuat” di Ambon, Rabu (8/10/2025).

Menurut Prof. Wenno, kehadiran Sekolah Unggul Garuda merupakan langkah strategis pemerintah dalam membangun generasi muda Indonesia yang unggul secara akademik, tangguh dalam karakter, serta melek literasi teknologi. Ia menegaskan, konsep sekolah unggul ini bukan untuk menciptakan kesenjangan antarlembaga pendidikan, melainkan menghadirkan model pembelajaran terintegrasi dengan sistem berasrama (boarding school) berorientasi pada Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).

“Pemerintah ingin menyiapkan generasi muda yang seimbang antara kecerdasan intelektual dan kekuatan karakter. Sekolah ini seperti boarding school, namun dengan sistem pembelajaran yang memadukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap,” jelasnya.

Kurikulum Riset dan Pembelajaran Bermakna

Prof. Wenno menambahkan, keunggulan Sekolah Garuda terletak pada penerapan research-based curriculum yang mendorong siswa untuk aktif melakukan riset, pengamatan, dan pengukuran terhadap fenomena di sekitarnya. Pendekatan ini, katanya, selaras dengan arah pendidikan nasional yang menekankan meaningful learning — pembelajaran yang bermakna dan berorientasi pada tindakan nyata (action knowledge).

“Anak-anak tidak hanya menerima pengetahuan, tapi juga belajar meneliti, mengamati, dan mengukur. Dari situ mereka dilatih berpikir kritis, kreatif, dan inovatif,” ujar Wenno.

Ia menjelaskan, kurikulum Sekolah Garuda menggunakan sistem hibrida berstandar internasional yang serupa dengan International Baccalaureate (IB), namun tetap disesuaikan dengan konteks pendidikan nasional dan karakter daerah. Model ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin ke-4 tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan kompetitif, serta poin ke-7 tentang pembangunan bangsa yang berdaulat dan berkarakter.

Model Pendidikan Berbasis Kepulauan

Berbicara mengenai konteks Maluku, Prof. Wenno menekankan pentingnya penerapan pendidikan berbasis kepulauan. Dengan 93 persen wilayah berupa laut dan hanya 7 persen daratan, sistem pendidikan di Maluku harus menyesuaikan diri dengan kondisi geografis dan konektivitas yang terbatas.

“Pendidikan di Maluku harus berbasis kepulauan. Infrastruktur digital perlu diperkuat agar pembelajaran berbasis riset dan STEM dapat berjalan efektif di seluruh wilayah,” jelasnya.

Ia juga menyoroti urgensi percepatan digitalisasi pendidikan melalui peningkatan akses internet dan literasi digital di kawasan timur Indonesia. Langkah ini, menurutnya, akan memperkecil kesenjangan mutu pendidikan antarwilayah serta memperkuat karakter society 5.0 yang menekankan inovasi berbasis teknologi.

Membangun Komunitas Pendidikan yang Holistik

Prof. Wenno menegaskan bahwa Sekolah Unggul Garuda bukan sekadar tempat belajar, melainkan ekosistem pendidikan yang holistik. Sekolah ini dirancang dengan fasilitas lengkap mulai dari ruang belajar, perpustakaan, sarana ibadah, hingga fasilitas olahraga, yang semuanya mendukung pembentukan karakter dan kolaborasi antar siswa.

“Sekolah unggul ini membangun komunitas yang saling peduli, menanamkan disiplin, dan membentuk karakter. Orientasinya bukan hanya akademik, tetapi pembentukan manusia Indonesia seutuhnya,” tuturnya.

Cetak Talenta Sains Global Berjiwa Lokal

Menutup pemaparannya, Prof. Wenno menegaskan bahwa Sekolah Unggul Garuda adalah perwujudan semangat Indonesia Emas 2045, yakni menyiapkan generasi muda yang berdaya saing global namun tetap berakar pada nilai-nilai kebhinekaan dan kearifan lokal.

“Sekolah ini mencetak talenta sains yang berpikir global tetapi berjiwa lokal. Itulah generasi Garuda yang kita dambakan,” pungkasnya.