Kemenpora Bekali 37 Pemuda dalam Program Pertukaran Antar Negara 2025

0
59
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melalui Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Kepemudaan Global Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan menggelar Pre-Departure Training (PDT) Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) tahun 2025. (Foto: Kemenpora)

(Vibizmedi – Jakarta) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melalui Asisten Deputi Pengembangan Kepemudaan Global, Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, menyelenggarakan Pre-Departure Training (PDT) bagi peserta Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) tahun 2025.

Pelatihan berlangsung selama sepekan, 12–18 Oktober 2025, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Lembaga Administrasi Negara (LAN), Pejompongan, Jakarta. Sebanyak 37 delegasi muda terpilih mengikuti kegiatan ini, terdiri atas 21 peserta Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) dan 16 peserta Ship for Southeast Asian–Japanese Youth Program (SSEAYP).

Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Yohan, saat membuka kegiatan pada Senin (13/10/2025), menegaskan bahwa para peserta merupakan hasil seleksi berlapis dari tingkat daerah hingga nasional.

“Keberhasilan kalian adalah bukti nyata bahwa kalian adalah pemuda berpotensi luar biasa,” ujar Yohan.

Ia menekankan, keberhasilan PPAN tidak hanya diukur dari seleksi yang ketat, tetapi juga dari kemampuan peserta membawa nama baik bangsa dan mempromosikan nilai-nilai Indonesia di kancah global.

“Program PPAN telah lama mencetak generasi muda berprestasi yang siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Kini giliran kalian yang meneruskan estafet itu,” tambahnya.

Menurut Yohan, pemuda memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional sebagai agen perubahan dan kontrol sosial. Ia mengutip amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, bahwa pemuda adalah kekuatan moral dan sosial bangsa.

Yohan juga berpesan agar para peserta menjadikan pengalaman PPAN sebagai bekal untuk menginspirasi pemuda lain di daerah asal. “Program ini bukan sekadar diplomasi, tapi misi membangun persahabatan antarbangsa serta memperkuat karakter pemuda Indonesia di mata dunia,” katanya.

Sementara itu, Asdep Pengembangan Kepemudaan Global, Esa Sukmawijaya, menjelaskan bahwa PDT dirancang untuk memperkuat kapasitas, wawasan, dan karakter para peserta sebelum berangkat ke luar negeri.

“Kami ingin membentuk pemuda yang berwawasan global, berjiwa kepemimpinan, serta menjunjung tinggi nilai kebangsaan,” ujar Esa.

Kegiatan PDT 2025 dikemas dengan kombinasi pembekalan intelektual, spiritual, dan sosial. Di antaranya pelatihan etika diplomasi, komunikasi antarbudaya, pembentukan karakter, hingga city exploration ke kawasan Kota Tua dan Monas.

“Melalui kegiatan ini, para peserta belajar langsung tentang akar budaya nasional sebelum membawa identitas Indonesia ke dunia internasional,” kata Esa.

Puncak acara akan ditandai dengan malam inaugurasi dan apresiasi sebagai ruang refleksi dan penguatan solidaritas. Setelah kembali ke Tanah Air, para peserta juga diwajibkan menjalani program pascakegiatan untuk menerapkan nilai dan keterampilan yang diperoleh selama PPAN.

Program PPAN 2025 sejalan dengan Asta Cita ke-3 dan ke-7 dari visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yakni meningkatkan kualitas pendidikan dan karakter kebangsaan serta memperkuat diplomasi budaya Indonesia di dunia internasional.

“PPAN adalah wujud nyata implementasi visi tersebut. Pemuda harus cerdas, berkarakter, dan siap menjadi duta bangsa di tingkat global,” tutup Esa.