Pertamina Tegaskan Komitmen Penerapan Standar Global dalam Tata Kelola dan Keberlanjutan Bisnis

0
219
Pertamina tegaskan komitmen terhadap tata kelola bisnis global dengan penerapan berbagai ISO dan sistem manajemen berstandar internasional untuk dukung keberlanjutan dan target NZE 2060. (Foto: Pertamina)

(Vibizmedia – Jakarta) Dalam momentum Hari Standar Dunia, PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya terhadap penerapan standardisasi global sebagai upaya memperkuat tata kelola bisnis dan memastikan keberlanjutan operasional perusahaan di seluruh lini.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa Pertamina secara konsisten menyesuaikan sistem pengelolaannya dengan standar internasional yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO), yang telah diadopsi di lebih dari 160 negara.

“Pertamina berkomitmen memperkuat tata kelola bisnis yang selaras dengan standar global. Kami mengacu pada berbagai sistem dan pedoman seperti Sistem Manajemen Lingkungan (SML), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) sesuai Peraturan Kapolri No. 24/2007, serta program PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” ujar Fadjar.

Dalam penerapannya, Sistem Manajemen HSSE Pertamina (SUPREME) juga mengadopsi beragam standar internasional seperti ISO 9001, ISO 14001, ISO 27001, ISO 28000, ISO 31000, ISO 39001, ISO 45001, ISO 50001, dan sejumlah standar lainnya. Evaluasi berkala dilakukan untuk memastikan kesesuaian terhadap kriteria yang ditetapkan serta menjaga konsistensi penerapan di seluruh unit bisnis.

“Dalam standardisasi pengelolaan energi, Pertamina telah menerapkan prinsip ISO 50001:2018, yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola penggunaan energi secara efisien dan menilai kinerja energi secara berkelanjutan,” tambahnya.

Sebagai pemimpin transisi energi nasional, Pertamina terus mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui berbagai inisiatif berkelanjutan yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh langkah tersebut dijalankan sesuai prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di setiap lini bisnis dan operasional perusahaan.

Untuk memperkuat integritas dan keberlanjutan bisnis, Pertamina juga telah menerapkan ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan dan ISO 22301:2019 mengenai Sistem Manajemen Kelangsungan Bisnis.

“Seluruh Subholding Pertamina telah mengimplementasikan standar kelangsungan bisnis guna memastikan layanan energi tetap berjalan saat terjadi insiden atau bencana,” jelas Fadjar.

Selain itu, Pertamina juga memperkuat tata kelola perusahaan melalui penerapan ISO 37002:2021, yang mendukung Fraud Whistleblowing Management System sebagai bagian dari komitmen terhadap transparansi dan pencegahan kecurangan.

Langkah-langkah tersebut menunjukkan komitmen Pertamina dalam menciptakan sistem pengelolaan yang transparan, akuntabel, serta berorientasi pada keberlanjutan.

“Implementasi standar internasional bukan hanya bentuk kepatuhan, tetapi juga bagian dari strategi kami untuk menjaga kepercayaan publik dan daya saing Pertamina di tingkat global,” tutup Fadjar.