Cuaca Ekstrem Dominasi Kejadian Bencana di Indonesia, BNPB Imbau Waspada Hidrometeorologi

0
86
Banjir
Sungai Sei meluap, ratusan rumah terendam banjir, pasca hujan lebat yang terjadi di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Selasa, 14 Oktober 2025. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kejadian bencana yang melanda berbagai wilayah Indonesia dalam periode 14–15 Oktober 2025. Sebagian besar peristiwa tersebut disebabkan oleh cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang dan puting beliung, serta bencana hidrometeorologi lainnya seperti banjir dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Cuaca ekstrem terjadi di sejumlah daerah di Pulau Jawa. Di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, hujan deras disertai angin puting beliung melanda Kecamatan Tiris pada Senin (13/10) dan merusak 22 rumah warga, dua kandang ternak, serta satu lahan kayu sengon. BPBD setempat telah menyalurkan bantuan berupa alat kebersihan, matras, dan selimut bagi warga terdampak.

Kejadian serupa juga melanda Kabupaten Pamekasan, mengakibatkan 16 rumah, satu fasilitas pendidikan, satu rumah ibadah, dan empat tempat usaha rusak. Enam warga dilaporkan mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.

Di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, angin kencang mengakibatkan 11 rumah, satu fasilitas ibadah, dan dua kandang warga rusak ringan. Sebanyak 18 titik pohon tumbang juga ditemukan, sementara satu warga mengalami luka ringan. BPBD melakukan pembersihan dan pemotongan pohon tumbang.

Sementara itu, di Kota Cimahi, Jawa Barat, angin kencang merusak 32 rumah, satu fasilitas ibadah, dan satu fasilitas umum. BPBD telah menyalurkan bantuan logistik serta melakukan pendataan kerusakan.

Peristiwa serupa juga dilaporkan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, di mana 11 rumah warga Kecamatan Woja mengalami kerusakan. BPBD setempat melakukan pembersihan material bangunan dan memastikan situasi kini kembali kondusif.

Di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, hujan disertai angin kencang menumbangkan sejumlah pohon yang menimpa 21 rumah warga dan memutus jaringan listrik. Tim gabungan melakukan pembersihan serta penyaluran bantuan dasar kepada masyarakat terdampak.

Selain itu, banjir terjadi di dua daerah. Di Kota Pekanbaru, Riau, sebanyak 56 rumah warga terendam air akibat hujan deras pada Minggu (12/10). BPBD mengerahkan pompa air dan menyalurkan bantuan sembako.

Sementara di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara, luapan Sungai Sei Belutu menyebabkan banjir dengan ketinggian air hingga 80 sentimeter, merendam 686 rumah, 60 hektare lahan sawit, dan 18 hektare tanaman ubi. BPBD telah mendirikan dua posko darurat dan melaporkan bahwa kondisi air mulai surut per Rabu (15/10).

Selain bencana akibat hujan, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Jawa Timur pada Senin (13/10). Di Kabupaten Situbondo, seluas dua hektare lahan terbakar di Kecamatan Banyuputih, sementara di Kabupaten Mojokerto, kebakaran melahap tujuh hektare lahan tebu di Kecamatan Sooko. BPBD bersama tim pemadam berhasil memadamkan api dan melakukan pembasahan lahan untuk mencegah titik api baru.

Menanggapi berbagai kejadian tersebut, BNPB mengimbau seluruh pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama di tengah perubahan cuaca ekstrem.

“Kesiapsiagaan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan drainase, memangkas pohon rimbun yang berisiko tumbang, serta membasahi lahan kering yang rawan karhutla,” demikian pernyataan BNPB dalam siaran persnya.

BNPB juga mengingatkan masyarakat agar selalu mengikuti informasi resmi dari lembaga berwenang dan segera melaporkan kejadian bencana kepada BPBD setempat agar penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.