(VIbizmedia – Gaya Hidup) Mengunjungi kota Vientiane di Laos adalah merupakan sebuah pengalaman berkesan yang tak terlupakan dimana seluruh denyut kehidupan kota terasa begitu lamban, santai dan memukau. Kota Vientiane yang terletak di lembah sungai Mekong, memiliki jumlah penduduk sekitar 948.447 (2020). Merupakan ibukota negara Laos. Tidak seperti ibukota negara tetangganya yang sangat sibuk seperti Kuala Lumpur, Singapura, Hanoi, Bangkok yang selalu sibuk, kota Vientiane terasa sangat tenang , nyaman dan santai.
Kondisi kota Vientiane sangat digemari oleh para wisatawan yang sangat meyukai ketenangan. Bukan hanya tenang, tapi terasa aman, nyaman dan serba teratur. Memang segala sesuatu serba teratur, hingga kendaaraan di jalanpun tidak ada yang membunyikan klakson demi ketertiban. Boleh dibunyikan bila dalam keadaan darurat. Dan paling unik adalah para penduduk kota Vientiane lebih menyukai menaiki kendaraan bermotor untuk berpergian. Sangat jarang terlihat penduduk yang berjalan kaki di pinggiran jalan.
Kehidupan pagi hari kota Vientiane sangat menyenangkan. Dari sebuah kamar penginapan di lantai dua, terdengar kicauan burung diatas pepohonan. Suguhan sarapan juga sangat menarik. Telur rebus, sup rebung, nasi ketan, buah alpukat dan secangkir kopi Laos yang terasa ringan. Sarapan yang benar benar memberikan semangat dan tenaga sepanjang hari.
Sekitar pukul 07.30 pagi, terlihat beberapa ekor burung perkutut bertengger diatas kabel listrik. Nyanyian burung perkutut terdengar sangat harmonis diikuti deraian pepohonan yang ditiup angin pagi yang sejuk.
Berjalan jalan di pagi hari di kota Vientiane terasa begitu lenggang. Hanya beberapa mobil dan motor melintas di jalanan. Para pedagang tidak buru buru membuka tokonya. Ada beberapa tempat yang sudah buka, seperti kedai kopi lokal yang selalu mengundang selera dan beberapa jajanan sarapan pagi yang juga mengundang rasa penasaran dan selera.

Apa saja sarapan unik bangsa Laos yang dapat ditemukan sepanjang pagi… apalagi kalau bukan roti isi khas Prancis yang dinamakan Khao Chi pate. Roti panjang Prancis diisi dengan hati dan berbagai sayuran lokal dan dibumbui. Rasanya sangat autentik laos. Ada lagi nasi ketan yang dinamakan Khao Niao, Sai Gok yang berupa Sosis dan juga Khao Piak Khao atau sup nasi kental yang bikin ketagihan. Mencoba tiap kulineran Laos di pagi hari merupakan pengalaman yang benar benar menggembirakan. Ada rasa khas pada sayuran laos seperti daun mint, seperti ada sensasi ledakan wewangian di mulut Ketika mengunyah kulineran Laos.
Para pegawai negeri sipil Laos juga terlihat membeli sarapan sebelum memulai kerja. Mereka turun dari kendaraan bermotornya di pedagang sarapan jalanan. Seorang pegawai Wanita terlihat membeli roti isi sebagai pilihan sarapannya. Ia mengenakan seragam kerja yang khas, kemeja kerja dan Rok bangsa Laos yang dinamakan “Sinh”. Rok Sinh dibuat dari bahan katun atau sutera yang mencerminkan keindahan Wanita Laos dan nilai kearifan lokal. Rok ‘Sinh” selalu dikenakan oleh Wanita pekerja bangsa laos.
Sedangkan pakaian tradisional untuk pria adalah “Salong” berupa celana besar dengan bentuk longgar di bagian tengah. Busana ini tidak dipakai untuk bekerja, hanya dalam acara tertentu saja.
Semakin siang, kota Vientiane juga tidak terlihat tambah sibuk. Tetap tenang dan lengang meskipun matahari cukup panas menyinarkan energinya. Mungkin karena teriknya matahari, banyak orang yang menghindarinya dan tetap tinggal di ruangan. Beberapa aktifitas terlihat di bengkel bengkel pinggiran jalan. Di Vientiene, Bengkel kendaraan bermotor sangat penting. Penduduk kota ini lebih menyukai memiliki kendaraan sendiri. Kalaupun mau berpergian didalam kota, kita bisa menggunakan jasa kendaraan online melalui aplikasi di ponsel pintar. Mobil mobil online yang kita tumpangi di kota Vientiane sangat nyaman. Berupa mobil listrik maupun hybrid dengan merk Volkswagen, Toyota maupun Honda. Pengemudinya juga sangat ramah.
Di pasar pasar tradisional juga terlihat kesibukan menjual dan membeli, tetapi tidak ada kesan berdesak desakan khas pasar tradisional. Semua tetap berjalan dengan tertib. Disini kita bisa membeli sayuran lokal, buah buahan, berbagai peralatan rumah tangga, bahan makanan maupun makanan jadi berupa ayam panggang yang diputar, sea food, bahkan roti tawar khas Prancis.
Sore hari adalah saat yang menyenangkan untuk berjalan jalan karena suasananya sangat teduh dan serba menyenangkan. Berkunjung ke kedai kedai kopi dengan bangunan kolonialisme Prancis, atau berkunjung ke monument Patuxai yang menjadi kebanggaan bangsa laos merupakan pengalaman mengangumkan seumur hidup. Berbaur dengan penduduk lokal dan para turis mancanegara sambil berjalan jalan di sela sela kota Vientiane yang unik. Sekolah Prancis, Gedung pemerintahan yang megah, Jalan Lan Xang yang melegenda dan penduduk Vientiane yang ramah serta baik hati. Semua orang di kota Vientiane terlihat senang, ditambah segelas kopi khas laos yang ringan dan nikmat menambah sensasi menikmati kota Vientiane yang indah dan santai.
