Wamenkomdigi: Penguatan SDM AI Kunci Sukses Indonesia Hadapi Era Bonus Demografi

0
43
Wamenkomdigi Nezar Patria berbicara sebagai narasumber dalam acara Reuni dan Seminar FAA PPMI bertema Oase Gelap Terang Indonesia di Auditorium Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/10/2025). (Foto: Komdigi)

(Vibizmedia – Malang, Jawa Timur) Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kecerdasan artifisial (AI) agar Indonesia siap menghadapi tantangan transformasi digital, terutama menjelang puncak bonus demografi pada 2035.

“Ini pekerjaan besar kita bersama untuk membangun SDM yang cakap dan siap menghadapi tantangan baru di dunia yang penuh ketidakpastian,” ujar Nezar dalam keterangannya pada Reuni dan Seminar Nasional Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) di Auditorium Universitas Brawijaya, Kota Malang, Sabtu (25/10/2025).

Menurutnya, penguasaan teknologi AI kini menjadi kebutuhan mendesak seiring meningkatnya adopsi teknologi generatif di berbagai sektor. Karena itu, Indonesia perlu menyiapkan talenta digital yang tidak hanya mampu memanfaatkan, tetapi juga mengembangkan teknologi AI secara mandiri sesuai nilai dan karakter bangsa.

“Negara-negara di global south umumnya masih menjadi pengguna produk luar yang belum tentu selaras dengan nilai-nilai kita. Di sinilah pentingnya kemandirian teknologi,” tegasnya.

Nezar menjelaskan, pada 2035 sekitar 70 persen penduduk Indonesia akan berada dalam usia produktif (16–65 tahun). Namun, potensi besar itu hanya dapat dioptimalkan melalui strategi penguatan SDM yang berkelanjutan.

“Bonus demografi ini adalah kekuatan luar biasa, tapi momentum tersebut hanya bisa kita nikmati hingga 2035. Setelah itu, proporsi penduduk produktif akan mulai menurun,” jelasnya.

Selain tantangan keterampilan digital, lanjut Nezar, Indonesia juga menghadapi persoalan rendahnya tingkat pendidikan tinggi serta dinamika geopolitik global yang menuntut adaptasi cepat di berbagai bidang.

Pemerintah, kata Nezar, terus memperkuat berbagai program strategis untuk menyiapkan generasi muda yang tangguh, kreatif, dan berdaya saing di era digital. Upaya tersebut sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yakni mewujudkan negara berdaulat, maju, dan sejahtera melalui inovasi, kemandirian teknologi, dan penguasaan AI.

“Dengan penguatan literasi digital dan kecakapan AI, generasi muda Indonesia diharapkan menjadi penggerak utama transformasi digital nasional. Bonus demografi ini harus menjadi fondasi menuju Indonesia yang unggul di era kecerdasan buatan,” pungkasnya.