(Vibizmedia – Kuala Lumpur) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Under Secretary of State for Economic Growth, Energy, and Environment Amerika Serikat, Jacob Helberg, di sela-sela rangkaian KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pertemuan tersebut membahas berbagai aspek penguatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat, termasuk perkembangan perundingan tarif, Strategic Trade Management terkait program Export Control and Related Border Security (EXBS), serta rencana penyelenggaraan Southeast Asia Forum on Export Control (SEAFEC) 2026. Selain itu, kedua pihak juga menyoroti perkembangan investasi AS di Indonesia, serta peluang kerja sama di sektor ekonomi digital, kecerdasan buatan (AI), dan pusat data (data center).
Menko Airlangga menegaskan bahwa Indonesia terus membuka peluang investasi strategis bagi Amerika Serikat di berbagai sektor bernilai tinggi. Beberapa peluang tersebut antara lain mencakup proyek pemurnian nikel dan mineral kritis, pengembangan teknologi semikonduktor canggih, pengembangan talenta teknologi (tech talent development), energi terbarukan, serta rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir skala kecil (Small Modular Reactor).
Menurut Airlangga, hubungan Indonesia dan Amerika Serikat saat ini berada pada tahap yang sangat positif, mencerminkan komitmen bersama dalam memperkuat kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi yang saling menguntungkan.
“Kemitraan antara Indonesia dan AS terus berkembang dalam semangat saling menghormati dan memberikan manfaat nyata bagi kedua negara. Kami melihat banyak peluang konkret untuk berkolaborasi, khususnya dalam memperkuat ketahanan ekonomi, mendorong transisi energi, serta mengembangkan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia tengah mempertimbangkan menjadi tuan rumah SEAFEC 2026, forum internasional yang berfokus pada penguatan manajemen perdagangan strategis dan sistem pengawasan ekspor di kawasan Asia Tenggara.
Sebagai penutup, Airlangga menegaskan komitmen Indonesia untuk memperdalam hubungan ekonomi dengan Amerika Serikat, dengan fokus pada penciptaan rantai pasok yang tangguh, investasi berkelanjutan, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.









