Industri Agro Jadi Penopang Utama Pertumbuhan Ekonomi Nasional

0
76
Industri Agro
Ilustrasi industri agro. FOTO: KEMENPERIN

(Vivizmedia – Industri) Sektor industri agro terus memperkuat perannya sebagai penggerak utama perekonomian Indonesia. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, pada semester I tahun 2025, industri agro berkontribusi sebesar 52,07 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas, atau 8,96 persen terhadap PDB nasional, dengan pertumbuhan 4,99 persen. Kinerja ekspor sektor ini juga impresif, mencapai USD37,38 miliar dengan surplus perdagangan USD26,96 miliar.

Dari sisi investasi, realisasi sektor industri agro mencapai Rp85,05 triliun dan menyerap 9,8 juta tenaga kerja, atau lebih dari separuh total tenaga kerja industri pengolahan nonmigas. “Industri agro bukan hanya menjadi motor pertumbuhan, tetapi juga pilar pemerataan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja produktif,” ujar Menperin.

Pencapaian ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, yang menekankan percepatan industrialisasi berbasis nilai tambah. Untuk itu, Kemenperin menerapkan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) guna memperkuat sistem industri dari hulu hingga hilir. Pendekatan ini mencakup integrasi rantai pasok, efisiensi produksi, ketersediaan bahan baku, inovasi, serta perluasan akses pasar.

Dalam konteks industri agro, fokus diarahkan pada hilirisasi sumber daya alam seperti kakao, sagu, rumput laut, dan kopra agar diolah menjadi produk bernilai tinggi di dalam negeri. Kemenperin juga mendorong kemitraan antara industri, koperasi, dan petani untuk memastikan pasokan bahan baku berkelanjutan, serta penerapan prinsip industri hijau melalui efisiensi energi dan sertifikasi keberlanjutan seperti UTZ dan Rainforest Alliance.

Selain itu, Kemenperin mengedepankan teknologi industri 4.0 dan pengambilan keputusan berbasis data untuk meningkatkan daya saing. Dengan langkah ini, nilai tambah produk agro diharapkan bisa meningkat hingga 180 kali lipat dibandingkan bahan mentah.

Plt. Dirjen Industri Agro, Putu Juli Ardika, menegaskan posisi Indonesia sebagai kekuatan besar dunia di sektor ini. Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar, produsen karet kedua, dan produsen rumput laut ketiga di dunia. Komoditas lain seperti kayu, rotan, minyak atsiri, kopi, teh, serta produk olahan pangan juga menjadi andalan ekspor nasional.

Putu menyampaikan hal itu dalam pembukaan Pameran Industri Agro 2025 bertema “Agro Industri Maju, Ekonomi Tumbuh Tangguh”, yang diikuti 65 peserta di Gedung Kemenperin, Jakarta. Pameran ini menampilkan produk unggulan nasional dari sektor makanan, minuman, furnitur, oleokimia, dan kertas. “Industri agro adalah tulang punggung ekonomi nasional sekaligus lokomotif utama menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.