BNPB Resmikan Jembatan Weton Kulon, Akses Warga Kebumen Terhubung Setelah 3 Tahun Terputus

0
62
Jembatan Weton
Jembatan Weton Kulon yang diresmikan di Desa Weton Kulon, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Setelah tiga tahun terputus akibat banjir bandang pada 2022, masyarakat Kecamatan Puring dan Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, akhirnya kembali bisa menikmati akses penghubung utama mereka. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., meresmikan Jembatan Weton Kulon pada Selasa (4/11), menandai selesainya pembangunan infrastruktur vital tersebut dua bulan lebih cepat dari target.

Bencana banjir bandang yang terjadi pada 15 Maret 2022 menghantam 13 desa dan 1 kelurahan di Kabupaten Kebumen, menimbulkan kerusakan parah pada pemukiman, lahan pertanian, serta infrastruktur publik, termasuk jembatan Weton Kulon yang kala itu ambruk diterjang derasnya aliran air. Sejak saat itu, warga harus menempuh jalur memutar yang lebih jauh dan memakan waktu lama untuk menuju kecamatan tetangga.

Pemerintah Kabupaten Kebumen kemudian mengajukan permohonan dukungan kepada BNPB untuk membangun kembali jembatan tersebut. Melalui Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR), pembangunan jembatan sepanjang 70 meter dan lebar 7 meter dengan nilai kontrak Rp14 miliar dimulai pada 8 April 2025 dan berhasil rampung lebih cepat dari jadwal, yakni pada awal November 2025.

Peresmian jembatan ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Kepala BNPB yang disambut meriah oleh warga sekitar. Momen ini menjadi simbol kebangkitan dan semangat gotong royong masyarakat setelah dilanda bencana.

“Saya mewakili BNPB ingin mengucapkan selamat, khususnya bagi warga yang selama ini terkena dampak,” ujar Suharyanto dalam sambutannya. “Peresmian ini adalah wujud nyata kehadiran pemerintah pusat untuk membantu meringankan beban warga setelah terdampak bencana.”

Kepala BNPB menegaskan bahwa pembangunan jembatan tersebut merupakan implementasi dari arahan Presiden Prabowo Subianto agar pemerintah selalu hadir dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat terdampak bencana.

“Presiden menekankan, untuk urusan masyarakat tidak boleh dinomorduakan. Harus diprioritaskan,” tegas Suharyanto.

Ia juga menambahkan bahwa tantangan terbesar dalam penanganan bencana justru berada pada tahap pascabencana, di mana pemulihan infrastruktur dan kehidupan sosial ekonomi warga memerlukan kolaborasi banyak pihak.

“Yang berat adalah pascabencananya. Ini perlu kerja sama pusat dan daerah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media. Tanpa kerja sama yang baik, proses pemulihan tidak akan berjalan optimal,” ujarnya.

Selain membangun jembatan, BNPB juga membuka kemungkinan dukungan tambahan bagi masyarakat, seperti penyediaan sumur bor atau pompa air, untuk membantu kehidupan sehari-hari, terutama saat musim kemarau.

“Jika pemerintah daerah memerlukan bantuan seperti sumur bor, silakan ajukan ke pemerintah pusat agar kebutuhan masyarakat dapat segera ditangani,” jelas Suharyanto.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNPB juga mengingatkan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana di wilayah selatan Kebumen, yang termasuk jalur lempeng aktif dan memiliki potensi gempa bumi serta tsunami.

“Kita tidak bisa mencegah kapan bencana terjadi, tapi kita bisa mengurangi dampaknya. Kebumen dilalui lempeng aktif, bukan untuk ditakuti, tapi untuk diwaspadai. Mitigasi dan kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan,” pesan Suharyanto.

Ia menutup sambutannya dengan mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap pembangunan dan penggunaan aset negara agar berjalan transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.

“Tolong setiap pengerjaan dan penggunaan aset negara didampingi dengan baik. Kita negara hukum. Semua harus transparan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” tutupnya.

Turut hadir dalam peresmian ini antara lain Bupati dan Wakil Bupati Kebumen, Sekda Kabupaten Kebumen, Kapolres Kebumen, Dandim 0709 Kebumen, Kepala BPBD Kabupaten Kebumen, Kajari Kebumen, Ketua DPRD Kebumen, Kepala Pengadilan Negeri Kebumen, Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, Kepala Basarnas Cilacap, Kepala BBWS Yogyakarta, serta masyarakat Desa Weton Kulon yang memenuhi area peresmian dengan sukacita.

Peresmian Jembatan Weton Kulon menjadi bukti nyata kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam membangun kembali infrastruktur vital pascabencana, serta meneguhkan komitmen pemerintah dalam menghadirkan keadilan dan keberpihakan bagi rakyat di seluruh penjuru negeri.