Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Dorong Industrialisasi dan Kemandirian Ekonomi Nasional

0
263
Industrialisasi
Pameran Showcase Program Unggulan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran dengan tema “Satu Tahun Industrialisasi, Ekonomi Indonesia Tumbuh Tangguh. FOTO: KEMENPERIN

(Vibizmedia-Nasional) Memasuki satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kementerian Perindustrian menegaskan komitmennya dalam mendukung pelaksanaan program dan visi Asta Cita Presiden untuk mewujudkan kemandirian ekonomi nasional. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah melalui penyelenggaraan Pameran Showcase Program Unggulan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran bertema “Satu Tahun Industrialisasi, Ekonomi Indonesia Tumbuh Tangguh.”

Acara yang berlangsung pada 5–9 November 2025 di Mall Gandaria City, Jakarta Selatan ini menjadi momentum untuk menampilkan capaian dan inovasi industri yang telah dicapai selama satu tahun terakhir. Pameran ini juga menjadi bukti nyata kontribusi Kemenperin dalam memperkuat struktur industri nasional, meningkatkan daya saing, serta mendorong pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.

“Tidak hanya sebagai produk sehari-hari, namun produksi industri nasional mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi dan memberikan kontribusi penting untuk mewujudkan pemerataan ekonomi menuju Indonesia yang maju, mandiri, dan sejahtera,”
ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya saat pembukaan pameran.

Pameran ini menghadirkan lebih dari 50 pelaku industri binaan Kemenperin dengan berbagai program, produk inovatif, dan teknologi digitalisasi. Ragam inovasi tersebut ditampilkan dalam delapan zona tematik, antara lain:

– Zona Industri Makanan dan Minuman: Produk berbasis bahan baku berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan.

– Zona Industri Kimia dan Farmasi: Produk berteknologi tinggi dengan daya saing ekspor.

– Zona Industri Tekstil dan Ekosistem: Menggambarkan keterpaduan industri tekstil dari hulu hingga hilir.

– Zona Industri Alat Kesehatan: Produk alat kesehatan lokal yang telah menembus pasar internasional.

– Zona Hilirisasi Industri: Menampilkan produk hasil hilirisasi berbasis sumber daya alam nasional.

– Zona Pelayanan Publik: Layanan langsung bagi pelaku industri dan masyarakat.

– Zona Inovasi Teknologi Industri: Teknologi dan digitalisasi manufaktur terkini.

– Zona Insentif Industri: Informasi program strategis dan insentif industri dari Kemenperin.

Selain itu, terdapat area interaktif untuk memberikan pengalaman langsung kepada pengunjung terhadap teknologi dan inovasi industri, serta area kinerja yang menampilkan data pertumbuhan dan capaian industri nasional.

Dalam satu tahun terakhir, sektor Industri Pengolahan Nonmigas (IPNM) terus menunjukkan kinerja positif.
Pada Triwulan III 2025, sektor ini tumbuh 5,58 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen (yoy).

“Prestasi ini mencerminkan bahwa sektor manufaktur tetap ekspansif dan mempertahankan perannya sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” kata Menperin.

Sektor manufaktur juga memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yaitu 17,39 persen pada Triwulan III 2025.

Periode Oktober 2024 – Juni 2025 mencatat realisasi investasi industri manufaktur mencapai Rp 568,4 triliun, atau 40,72 persen dari total investasi nasional.

Sementara itu, berdasarkan data World Bank dan United Nations Statistics, nilai tambah manufaktur (Manufacturing Value Added/MVA) Indonesia pada tahun 2024 mencapai USD 265,07 miliar — menempatkan Indonesia sebagai salah satu kekuatan industri manufaktur di kawasan.

– Langkah Strategis Menuju Industrialisasi Berkelanjutan

– Kemenperin menegaskan, berbagai kebijakan strategis tengah dijalankan untuk memperkuat industrialisasi nasional, di antaranya:

– Reformasi kebijakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

– Penguatan ekosistem industri halal nasional.

– Transformasi digital menuju industri 4.0.

– Inovasi teknologi dan modernisasi peralatan produksi.

– Penerapan insentif Carbon Capture Utilization (CCU).

– Program Kredit Industri Padat Karya (KIPK) untuk memperluas lapangan kerja.

“Capaian ini merupakan hasil dari kepemimpinan Presiden Prabowo yang berfokus pada pengembangan industri nasional berbasis hilirisasi dan digitalisasi. Kami optimis sektor industri dalam negeri akan terus mencatatkan prestasi melalui kolaborasi lintas sektor,”
ungkap Agus Gumiwang.

Melalui penyelenggaraan pameran ini, Kemenperin menegaskan komitmennya untuk terus mendukung visi besar “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.” Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat industri diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan, serta membawa Indonesia menjadi negara industri maju di masa depan.