Menhub Dudy Purwagandhi Kukuhkan Komitmen Indonesia dalam Keamanan dan Keberlanjutan Laut Dunia

0
79
Menteri Perdagangan Dudy Purwagandhi dalam Resepsi Diplomatik Pencalonan Indonesia sebagai Anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C Periode 2026–2027, yang digelar di Jakarta, Jumat (7/11/2025)./Foto : Kemenhub

(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Dudy Purwagandhi, menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berperan aktif dalam mewujudkan sektor maritim global yang aman, inklusif, dan berkelanjutan, salah satunya melalui penguatan ketahanan maritim dan perlindungan lingkungan laut.

Hal tersebut disampaikan Menhub Dudy dalam Resepsi Diplomatik Pencalonan Indonesia sebagai Anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C Periode 2026–2027, yang digelar di Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Menhub menekankan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keselamatan pelayaran sekaligus kelestarian ekosistem laut.

Di bawah visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, pemerintah berkomitmen memperkuat tata kelola kelautan yang baik (good ocean governance) dan memperluas kerja sama internasional di bidang keselamatan pelayaran, perlindungan lingkungan laut, kesejahteraan pelaut, serta pengembangan kapasitas SDM maritim.

“Sejak bergabung dengan IMO pada 1961 dan terus menjadi anggota Dewan sejak 1973, Indonesia konsisten menegakkan standar global dalam keselamatan dan keamanan di laut, perlindungan lingkungan, serta peningkatan kesejahteraan pelaut dan kapasitas maritim melalui kerja sama erat dengan negara-negara maritim dunia,” ujar Menhub Dudy.

Ia menambahkan, Indonesia terus berupaya memastikan standar keselamatan tertinggi di laut dengan meningkatkan sistem komunikasi maritim dan mengintegrasikan instrumen IMO ke dalam kebijakan serta peraturan nasional.

Selama masa keanggotaan di Dewan IMO periode 2024–2025, Indonesia mencatat sejumlah capaian penting, antara lain:

Implementasi penuh Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok sejak 2020, yang meningkatkan keselamatan pelayaran.

Penetapan Nusa Penida dan Gili Matra sebagai  Particularly Sensitive Sea Area (PSSA) oleh IMO pada Oktober 2024.

Selain itu, Indonesia juga berperan aktif dalam dekarbonisasi sektor maritim, melalui penerapan program B40 biodiesel, penggunaan kapal berbahan bakar LNG, serta pengembangan teknologi hibrida LNG-listrik dan proyek energi terbarukan seperti hidrogen hijau dan bioetanol.

Dalam bidang pelabuhan, Indonesia telah mengimplementasikan sistem digital Inaportnet di 264 pelabuhan sesuai Konvensi FAL, serta membangun fasilitas Onshore Power Supply (OPS) di pelabuhan besar untuk menekan emisi gas rumah kaca.

Indonesia juga memberikan pelatihan Training of Trainers (ToT) dan Training of Examiners (ToE) berdasarkan IMO Model Course kepada negara-negara di Afrika Barat dan Teng, sebagai bentuk dukungan terhadap negara berkembang dan kepulauan kecil.

Menhub Dudy pun mengajak negara-negara anggota IMO untuk memberikan dukungan atas pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan IMO periode 2026–2027.

“Kami siap memperkuat peran IMO dan memajukan sektor maritim global yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh melalui komitmen, kolaborasi, dan tindakan nyata. Mari kita bersama bernavigasi menuju masa depan maritim yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan,” tegasnya.

aAcara ini turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kemenhub Antoni Arif Priadi, Dirjen Perhubungan Laut Muhammad Masyhud, Kepala BPSDMP Djarot Tri Wardhono, serta duta besar dan perwakilan negara anggota IMO.