Menaker Dorong Kolaborasi Industri untuk Tingkatkan Produktivitas Nasional

0
62
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli l. (Foto: Dok Kemnaker)

(Vibizmedia – Nasional) Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengajak dunia usaha dan industri untuk bersinergi dalam meningkatkan produktivititas tenaga kerja nasional, baik melalui penguatan ekosistem maupun pengembangan sumber daya manusia (SDM). Ajakan tersebut disampaikan saat peluncuran Pekan Peningkatan Produktivitas Nasional (P3N) yang digelar secara virtual, Senin (10/11/2025).

“Kami mengundang seluruh pemangku kepentingan untuk bersama menyiapkan ekosistem dan SDM-nya. Tahun depan, intervensi peningkatan produktivitas akan diperluas dengan dukungan berbagai sarana, seperti podcast produktivitas dan buku saku produktivitas,” ujar Yassierli.

Menaker menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi dunia ketenagakerjaan Indonesia, yaitu produktivitas yang masih di bawah rata-rata negara ASEAN. Dari total 153 juta angkatan kerja, sebanyak 39 persen bekerja di sektor formal, 56 persen di sektor informal, dan empat persen masih menganggur.
“Strategi peningkatan produktivitas di sektor formal dan informal tentu berbeda. Namun, pendekatan paling efektif adalah melalui skilling, reskilling, dan upskilling,” jelasnya.

Lebih lanjut, Yassierli memaparkan bahwa peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui empat pilar utama: Product, Process, People, dan Policy (4P). Melalui keempat pilar ini, Kemnaker berkomitmen memperkuat intervensi dalam peningkatan kompetensi, kesadaran, dan pengetahuan tenaga kerja, baik secara daring maupun luring.

Dengan dukungan 34 Balai Latihan Kerja (BLK) Pusat, 286 BLK Daerah, dan lebih dari 4.000 BLK Komunitas, Kemnaker terbuka untuk bekerja sama dengan dunia usaha yang memiliki praktik terbaik (best practice) maupun komunitas produktif (community of practice). “Kolaborasi ini menjadi kunci dalam membangun produktivitas nasional menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Menaker.

Ia menambahkan, peningkatan produktivitas tidak hanya memperkuat daya saing industri, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja dan menciptakan ekonomi yang inklusif.
“Kita yakin Indonesia Emas dapat dicapai. Dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat membangun industri yang tangguh dan tenaga kerja yang produktif,” ujarnya optimistis.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker, Agung Nur Rohmad, menjelaskan bahwa P3N merupakan inisiatif tahunan yang bertujuan memperkuat budaya produktif di seluruh sektor, baik pemerintahan maupun swasta.
“Melalui P3N, peserta dibekali pengetahuan, keterampilan, dan inovasi terkini di dunia kerja. Program ini juga menjadi wadah untuk memperluas jejaring profesional serta berbagi praktik terbaik dalam peningkatan produktivitas,” jelas Agung.

Ia berharap, P3N 2025 dapat menjadi gerakan nasional untuk menumbuhkan kesadaran produktivitas, mempercepat transformasi SDM unggul, dan memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global.