BNPB: Sejumlah Bencana Hidrometeorologi Terjadi di Indonesia, Warga Diminta Waspada Hujan Lebat

0
61
Banjir
Banjir luapan Kali Lamong masih merendam rumah warga dengan ketinggian genangan air berkisar 5–40 cm di Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Kamis, 13 November 2025. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis perkembangan situasi kebencanaan di Indonesia selama periode 13—14 November 2025 pukul 07.00 WIB. Laporan tersebut menunjukkan sejumlah bencana hidrometeorologi basah—mulai dari banjir, tanah longsor hingga angin kencang—masih mendominasi di berbagai daerah akibat tingginya curah hujan dan kondisi geologi wilayah rawan.

Bencana pertama terjadi di Kota Tegal, Jawa Tengah, pada Rabu (12/11) pukul 06.40 WIB. Hujan intensitas tinggi memicu gelombang pasang air laut yang merendam wilayah pesisir Kelurahan Muarareja dan Tegalsari di Kecamatan Tegal Barat. Sebanyak 261 jiwa dari 66 KK terdampak, dengan 66 rumah rusak ringan dan empat ruas jalan desa tergenang. Pemprov Jawa Tengah sebelumnya telah menetapkan Status Siaga Darurat Hidrometeorologi berlaku 1 November 2025–31 Mei 2026. BPBD setempat melakukan penanganan darurat dan pemantauan rutin. Pada Kamis (13/11), air mulai surut di sebagian besar titik terdampak.

Di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, banjir terjadi pada Senin (10/11) sekitar pukul 22.00 WIT setelah curah hujan tinggi menyebabkan beberapa sungai di Kecamatan Bula meluap. BNPB melaporkan 663 jiwa dari 144 KK terdampak, 28 jiwa mengungsi, serta 144 rumah tergenang. Sejumlah ruas jalan juga tak dapat dilalui.

Hingga Kamis (13/11), genangan masih mencapai 60 sentimeter di beberapa permukiman. Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan pemantauan dan membantu warga terdampak.

Di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, hujan deras memicu banjir yang merendam 155 rumah warga, dengan ketinggian air 5–40 sentimeter.
Selain permukiman, banjir juga memengaruhi satu fasilitas ibadah dan 240 hektare lahan persawahan.

BBWS Bengawan Solo telah melakukan penyedotan air untuk mempercepat surutnya banjir, sementara BPBD terus memonitor kondisi di lapangan. Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang melanda Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto pada Rabu (12/11) pukul 15.30 WIB. Sebanyak 7 rumah rusak ringan dan 7 jiwa terdampak.

BPBD Mojokerto memberikan bantuan darurat berupa 6 lembar terpal untuk melindungi rumah warga dari hujan susulan. Warga kini mulai memperbaiki rumah masing-masing, sementara kondisi di lokasi sudah berangsur kondusif.

Di Kota Manado, Sulawesi Utara, hujan deras disertai angin kencang pada Rabu (12/11) pukul 00.25 WITA menyebabkan pohon tumbang di tiga kecamatan: Wenang, Singkil, dan Tuminting.
Sebanyak 34 rumah rusak dan 34 jiwa terdampak.

TRC BPBD Kota Manado melakukan kaji cepat, evakuasi warga, serta memberikan edukasi kebencanaan kepada masyarakat untuk mencegah risiko lanjutan.

BNPB menyampaikan bahwa berdasarkan prakiraan BMKG untuk periode 15—16 November 2025, sebagian wilayah Indonesia masih berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.

Wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan antara lain: Aceh, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Maluku Utara, NTB, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.