Swiss Akhiri Program Dukungan Penanggulangan Bencana, BNPB: Awal Babak Baru Kolaborasi

0
39
Direct Action
Kegiatan Direct Action Closing Ceremony "Building Resilience, Strengthening Collaboration" di Graha BNPB, Jakarta, Kamis, 13 November 2025. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Pemerintah Swiss secara resmi mengakhiri program dukungan penanggulangan bencana di Indonesia yang telah berjalan sejak 2023. Program berbasis direct action tersebut dinilai memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kapasitas penanggulangan bencana di Tanah Air. Acara penutupan berlangsung di Graha BNPB, Jakarta, pada Kamis (13/11).

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr. Rustian, S.Si., Apt., M.Kes., menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pemerintah Swiss atas kemitraan yang terjalin melalui Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC) serta Kementerian Luar Negeri Swiss.

“Atas nama BNPB, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Swiss atas dukungan, kepercayaan, dan kemitraan yang selama ini terjalin erat,” ujar Rustian.

Rustian menegaskan, kerja sama tersebut tidak hanya mempererat hubungan kedua negara, tetapi juga menghasilkan manfaat langsung dalam penguatan sistem penanggulangan bencana Indonesia. Selama tiga tahun terakhir, program direct action mendukung berbagai inisiatif strategis, antara lain:

– Peningkatan kapasitas kajian risiko bencana, pengenalan cost-benefit analysis untuk investasi pengurangan risiko,

– Penguatan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB),

– Peningkatan kapasitas wartawan melalui program Wartawan Peduli Bencana (WAPENA),

– Pengembangan sistem peringatan dini Gunung Semeru, serta dukungan logistik seperti tenda darurat, termasuk saat respons gempa Cianjur.

“Capaian ini mencerminkan semangat saling menghargai dan saling belajar antara kedua negara,” kata Rustian.

Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa pengalaman Indonesia dalam menghadapi bencana turut menjadi pembelajaran berharga bagi Swiss. BNPB menegaskan bahwa penutupan program ini bukan akhir dari kerja sama.

“Kita telah memperpanjang Memorandum of Understanding antara BNPB dan SDC hingga tahun 2030,” katanya.

BNPB berharap berbagai bentuk kemitraan baru dapat terus berkembang dan memberi manfaat bagi peningkatan ketangguhan masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Markus Leitner, Duta Besar dan Kepala Divisi Asia dan Pasifik dari Departemen Luar Negeri Swiss, menegaskan komitmen negaranya terhadap upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa dukungan Swiss sudah berlangsung sejak lama, termasuk pada respons kemanusiaan untuk tsunami Aceh 2004 dan gempa bumi–tsunami Palu 2018.

“Komitmen ini berakar kuat pada visi bersama untuk memperkuat ketahanan masyarakat dan mendukung Indonesia mencapai tujuan Resiliensi 2045,” ujar Leitner.

Ia menambahkan bahwa dukungan Swiss tak hanya berhenti pada fase tanggap darurat, tetapi juga mencakup pertukaran pengalaman dan keahlian guna menciptakan solusi lokal yang inovatif untuk manajemen risiko bencana.

Acara penutupan turut dihadiri Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN; pejabat SDC; Pejabat Tinggi Madya BNPB; serta perwakilan kementerian/lembaga dan mitra pembangunan lainnya.