RDG BI Pertahankan BI-Rate 4,75%, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III 2025 5,04% (yoy)

0
67
RDG BI Mempertahankan BI-Rate 4,75%, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III 2025 5,04% (yoy
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibizmedia – Banking & Insurance) – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 November 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 4,75%. Demikian juga suku bunga Deposit Facility sebesar 3,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,50%. 

Saat menyampaikan Keputusan tersebut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa ketidakpastian pasar keuangan global kembali meningkat. Terutama di tengah terjadinya temporary government shutdown dan arah suku bunga kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).

Pertumbuhan ekonomi AS masih melambat akibat berlanjutnya dampak tarif dagang AS dan sempat berhentinya aktivitas Pemerintah yang terlama sepanjang Sejarah. Hal ini berdampak pada tetap lemahnya kondisi ketenagakerjaan AS.

Perlambatan ekonomi juga terjadi di Jepang, Tiongkok, dan India akibat permintaan domestik yang belum kuat. Sementara itu, ekonomi Eropa tumbuh lebih tinggi dari prakiraan akibat realisasi pertumbuhan di triwulan III 2025.

Hal ini ditopang oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi seiring pelonggaran kebijakan moneter. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2025 diprakirakan tetap sekitar 3,1%.

Dari pasar keuangan, ketidakpastian kembali meningkat dipengaruhi oleh penurunan suku bunga kebijakan bank sentral AS yang dinilai pasar lebih berhati-hati (less dovish).

Kebijakan tarif yang menahan penurunan inflasi AS serta kondisi pasar tenaga kerja yang belum kuat akibat kebijakan imigrasi. Dan berhentinya aktivitas Pemerintah di AS diprakirakan mendorong the Fed menahan penurunan Fed Funds Rate (FFR) di sisa tahun 2025.

Aliran modal global ke komoditas emas dan aset keuangan AS sebagai safe haven assets terus berlanjut.  Sehingga mendorong peningkatan harga emas dan penguatan indeks mata uang dolar AS (DXY).

Sementara itu, aliran modal ke emerging market (EM) lebih terbatas ke pasar saham. Perkembangan ini memerlukan kewaspadaan dan penguatan respons kebijakan untuk memitigasi dampak rambatan global, menjaga ketahanan eksternal.

 Serta mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri dengan tetap menjaga stabilitas.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan perlu terus ditingkatkan agar sesuai dengan kapasitas perekonomian. Ekonomi Indonesia pada triwulan III 2025 tumbuh 5,04% (yoy), ditopang oleh kinerja ekspor yang tetap baik serta konsumsi Pemerintah yang meningkat seiring percepatan belanja Pemerintah.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting