Indonesia-UEA Perkuat Kemitraan Strategis untuk Perdagangan, Investasi, dan Energi Terbarukan

0
33
Foto: Kemenko Ekon

(Vibizmedia – Jakarta) Pemerintah Indonesia terus memperkuat kemitraan strategis dengan berbagai negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan kompetitif. Kerja sama internasional dianggap krusial dalam membuka akses pasar, meningkatkan aliran investasi, dan mempercepat transformasi ekonomi. Dalam konteks ini, hubungan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagai tindak lanjut pasca implementasi Indonesia–UAE Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Mohamed Al Mazrouei, di Jakarta, Kamis (20/11).

“UEA berada di garis depan dalam transformasi teknologi digital, termasuk AI dan komputasi. Indonesia dapat menjalin kerja sama dengan UEA, mulai dari pusat data, energi hijau, hingga jaringan transmisi listrik,” ujar Menko Airlangga.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas penguatan kerja sama di sektor perdagangan, investasi, energi, dan pembangunan infrastruktur. Implementasi IUAE-CEPA telah mendorong peningkatan signifikan perdagangan bilateral, dengan nilai mencapai USD4,5 miliar pada Januari–September 2025, naik 20,3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Di bidang investasi, UEA menjadi mitra strategis dengan total realisasi USD21,4 juta dari 305 proyek hingga Kuartal II 2025. Nilai investasi diperkirakan meningkat melalui proyek-proyek baru, termasuk kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dan Abu Dhabi Growth Fund (ADG) untuk pengembangan jalan tol dan pelabuhan. Potensi kolaborasi juga dibahas dengan Mubadala di sektor energi dan teknologi rendah karbon.

Energi menjadi fokus utama, terutama pengembangan energi baru dan terbarukan seperti PLTS, hidrogen, dan amonia hijau. Perusahaan UEA menunjukkan minat untuk berinvestasi di hilirisasi mineral strategis, efisiensi energi, dan teknologi berkelanjutan, yang diharapkan mendukung transisi energi nasional dan membuka lapangan kerja baru.

Selain energi, kedua negara melihat peluang besar dalam logistik, ekspor produk halal, dan ekonomi digital. UEA siap mendorong pelaku industrinya memperluas investasi manufaktur di Indonesia.

Di akhir pertemuan, kedua pihak sepakat memperkuat tindak lanjut teknis melalui dialog sektoral intensif dan mekanisme monitoring bersama. Kolaborasi ini diharapkan memperdalam hubungan ekonomi bilateral sekaligus mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan.

“Kami akan mendukung semua proyek ini, mulai dari pembangkitan hingga transmisi, interkoneksi antar pulau, pembangunan transformator, dan perlengkapannya,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam pertemuan antara lain Duta Besar UEA untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste Abdulla Salem Al Dhaheri; Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian Elen Setiadi; Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo Simbolon; Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Bilateral Irwan Sinaga; serta perwakilan delegasi UEA.