(Vibizmedia – Denyut Dunia) Di bawah langit biru Anatolia Tenggara, Turki, Gaziantep membentang sebagai kota yang penuh warna dan sejarah. Dari kejauhan, rumah-rumah batu saling berdempetan di bukit-bukit kecil, sementara kawanan burung berputar bebas di udara—seolah mengawasi kehidupan yang tak pernah berhenti.
Kota ini terbagi menjadi dua wajah utama: Şehitkamil di utara dan Şahinbey di selatan. Mereka ibarat dua sisi satu jiwa — satu menggambarkan masa depan, satu menjaga masa lalu.
Şehitkamil: Denyut Modern di Utara
Şehitkamil adalah jantung modern Gaziantep. Distrik ini dipenuhi gedung-gedung baru, universitas, hotel, dan pusat perbelanjaan yang menandai kemajuan kota. Namun di balik modernitasnya, aroma pistachio panggang dan kebab arang tetap menguar dari restoran tradisional di setiap sudut jalan. Di beberapa atap tinggi, pandangan terbuka ke arah seluruh kota — perpaduan beton, batu, dan langit yang seolah tak berujung.
Şahinbey: Nafas Masa Lalu di Selatan
Berbeda dengan saudaranya di utara, Şahinbey menyimpan pesona sejarah yang kuat. Di sinilah berdiri Gaziantep Kalesi, benteng tua yang menjadi saksi perjuangan rakyat Antep melawan pasukan Prancis pada awal abad ke-20. Gang-gang sempit di sekitarnya membawa pengunjung ke dunia Ottoman: bengkel tembaga yang masih beroperasi, toko rempah, dan aroma baklava hangat yang baru keluar dari oven. Nama Şahinbey diambil dari Sahin Bey, pahlawan lokal yang gugur dalam perang kemerdekaan. Kini, semangatnya hidup dalam keseharian warganya — dalam keramahan yang tulus, dalam semangkuk sup Beyran yang mengepul di pagi hari.
Kota yang Hidup dari Tradisi
Gaziantep bukan sekadar kota di peta Turki. Di antara Şehitkamil yang modern dan Şahinbey yang bersejarah, tersimpan harmoni unik: masa lalu yang tak hilang dan masa depan yang terus tumbuh di bawah langit yang sama.
