BNPB Dampingi Penanganan Darurat Banjir dan Longsor di Sumatera Utara

0
78
Penanganan Darurat Bencana
Keterangan Kepala BNPB terkait penanganan darurat atas bencana yang terjadi di sejumlah kabupaten di Sumatera Utara pada Rabu, 26 November 2025. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat menangani bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang melanda empat wilayah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, yakni Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Rentetan bencana yang terjadi pada Senin (24/11) dan Selasa (25/11) itu dipicu oleh cuaca ekstrem yang mengguyur wilayah setempat dalam dua hari terakhir.

Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto menyampaikan bahwa BNPB telah mengerahkan tim khusus yang dipimpin Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi untuk melakukan penanganan darurat di Sumatera Utara. Tim diberangkatkan melalui Bandara Silangit, Tapanuli Utara, dan langsung berkoordinasi dengan BPBD, TNI-Polri, serta pemerintah daerah.

“Kita prihatin karena di berbagai tempat terjadi bencana. Baru saja kemarin di Sumatera Utara ada lima kabupaten dan kota yang mengalami banjir, longsor, dan banjir bandang. Menyikapi peristiwa ini BNPB telah mengerahkan tim dipimpin Deputi 4 melalui Bandara Silangit Tapanuli Utara,” ujar Kepala BNPB di Kabupaten Lumajang, Rabu (26/11).

Selain melakukan pendataan dan koordinasi, tim BNPB membawa sejumlah bantuan kebutuhan dasar untuk masyarakat terdampak. Suharyanto menegaskan bahwa kehadiran tim pusat merupakan langkah awal untuk memberikan solusi cepat, sejalan dengan koordinasi bersama seluruh unsur terkait.

Selanjutnya, pembukaan akses jalan menjadi prioritas utama. Sejumlah titik akses penghubung antara Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan dilaporkan terputus akibat longsor. Menurut Suharyanto, perbaikan jalur tersebut ditargetkan dapat dilakukan dalam satu hingga dua hari.

“Tentunya pertama adalah membuka akses, karena banyak titik-titik di jalan antara Sibolga ke Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan terputus termasuk ke Tarutung. Ini yang akan dibuka dalam waktu satu hingga dua hari,” jelasnya.

Dalam waktu dekat, Kepala BNPB dijadwalkan bertolak ke Sibolga untuk meninjau langsung kondisi lapangan dan memastikan percepatan penanganan. BNPB juga tengah mengerahkan dua pesawat guna mendukung operasi darurat, yaitu helikopter Airbus berkapasitas besar untuk evakuasi serta pesawat fixed-wing jenis Caravan untuk pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC).

“Saya akan menggeser satu pesawat helikopter airbus yang cukup besar untuk membantu evakuasi serta mengirimkan satu pesawat fixed-wings jenis caravan untuk melaksanakan operasi modifikasi cuaca,” terang Suharyanto.

Ia menambahkan bahwa langkah-langkah ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah pusat dalam memastikan keselamatan masyarakat. Suharyanto juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto memantau langsung perkembangan penanganan darurat.

“Saya diperintah langsung oleh Bapak Presiden melalui Sekretaris Kabinet. Perkembangan di lapangan akan kita laporkan secara kontinyu, karena keselamatan masyarakat menjadi hal yang penting,” tutupnya.

BNPB akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan percepatan penanganan darurat serta pemulihan wilayah terdampak bencana di Sumatera Utara.