(Vibizmedia – Jakarta) Pemerintah terus mengupayakan stabilitas perekonomian nasional menjelang akhir 2025, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat dan aktivitas konsumsi pada periode tersebut. Koordinasi lintas Kementerian/Lembaga menjadi kunci untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap solid serta memastikan layanan publik berjalan optimal selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dalam kerangka itu, Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah (P2SP) menggelar rapat di Jakarta pada Rabu (26/11), yang menekankan pentingnya percepatan realisasi belanja Kementerian/Lembaga sebagai salah satu motor pertumbuhan di Kuartal IV. Program Prioritas Presiden—seperti Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, layanan cek kesehatan gratis, elektrifikasi pedesaan, dan penguatan kampung nelayan—terus didorong percepatannya. Pemerintah juga mempercepat penyaluran stimulus ekonomi lewat paket kebijakan 8+4+5 dan BLT Kesra untuk menjaga daya beli masyarakat hingga akhir tahun.
“Baru saja kami menggelar Rapat Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah, memonitor realisasi belanja, kebijakan pendorong pertumbuhan Kuartal IV, persiapan Nataru, serta implementasi perizinan berusaha berbasis risiko,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers usai rapat.
Menjelang libur Nataru, Pemerintah menyiapkan langkah terpadu untuk kelancaran mobilitas masyarakat. Sejumlah insentif transportasi diberikan, mulai dari kereta api, kapal laut, penyeberangan, hingga tiket pesawat, termasuk rencana diskon tarif tol pada tanggal tertentu. Program diskon ini telah berlangsung sejak 21 November dan diharapkan membantu menekan biaya perjalanan saat puncak arus libur.
“Diskon transportasi sudah disiapkan dan diumumkan, termasuk diskon tarif tol pada 22, 23, dan 31 Desember sebesar 10–20% di 26 ruas tol—meliputi 2 ruas Jabodetabek, 9 Trans Jawa, 3 Non-Jawa, dan 12 ruas Trans Sumatra,” jelas Menko Airlangga.
Di sektor pariwisata, Pemerintah memperkirakan lonjakan signifikan pergerakan masyarakat. Sebanyak 244 event nasional dan internasional akan berlangsung sepanjang Desember 2025 hingga Januari 2026. Dengan momentum libur panjang, pergerakan wisatawan domestik diproyeksikan mencapai sekitar 100 juta perjalanan, sementara kunjungan wisatawan mancanegara pada Desember 2025 diperkirakan menembus 1,3 juta. Aktivitas ini diyakini memperkuat konsumsi daerah dan menggerakkan perekonomian di akhir tahun.
Untuk menjaga semangat belanja, Pemerintah juga melaksanakan berbagai program belanja nasional seperti Harbolnas 12.12, Indonesia Great Sale, dan EPIC Sale, yang ditargetkan dapat menghasilkan transaksi hingga puluhan triliun rupiah. Peningkatan aktivitas belanja ini diharapkan menjadi katalis pertumbuhan Kuartal IV, khususnya pada sektor perdagangan, UMKM, dan industri lokal.
Di sisi lain, stimulus perumahan dipastikan tetap berlanjut pada 2026 guna menjaga daya beli dan menopang sektor konstruksi. Program FLPP untuk 350 ribu unit rumah MBR, peningkatan BSPS hingga 400 ribu rumah, insentif PPN DTP 100% untuk pembelian rumah, serta KUR Perumahan akan dilanjutkan dalam kerangka Program 3 Juta Rumah.
Pemerintah juga mempercepat penerapan ekosistem perizinan berusaha melalui implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 dan pembaruan OSS RBA. Dari total 27 aturan turunan, sebagian besar telah diterbitkan dan sisanya dalam tahap penyelesaian. Pembaruan OSS ini diharapkan mempercepat proses perizinan, meningkatkan kepastian investasi, dan menarik arus modal baru untuk memperkokoh fondasi pertumbuhan ekonomi 2026.









