Kopi Indonesia Raih Potensi Transaksi Rp52 Miliar di Café Show Seoul 2025

0
29
Foto: Cafe Show Seoul 2025

(Vibizmedia – Seoul, Korsel) Cita rasa kopi Indonesia kembali mencuri perhatian dalam ajang pameran kopi terbesar di Korea Selatan, Seoul International Café Show 2025 (Café Show 2025). Selama empat hari penyelenggaraan, Paviliun Indonesia membukukan potensi transaksi senilai USD 3,18 juta, atau sekitar Rp52,47 miliar.

Keikutsertaan Indonesia pada acara yang digelar di COEX, Seoul, pada 19–22 November 2025 ini merupakan hasil kolaborasi antara KBRI Seoul dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan.

Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Seoul, Marviana Sendi Siregar, menyambut baik partisipasi para eksportir yang memperkenalkan delapan varian kopi Indonesia kepada pasar Korea Selatan. Ia menuturkan bahwa selama ini konsumen Korea lebih mengenal kopi Mandailing, sehingga kehadiran lebih banyak jenis kopi membuka kesempatan untuk menunjukkan kekayaan cita rasa Nusantara.

Delapan varian kopi yang dipamerkan meliputi Mandeling G1, West Java, Mandeling Gayo Wet Hulled, Bali, Java Halu, Tobalu Wash, Tobalu Natural, dan Gayo Full Wash. Seluruhnya dibawa oleh empat eksportir Indonesia: PT Imela Jaya Bersama, PT Iceh Agro Indonesia, Koperasi ETIKA Enrekang, dan Halu Kopi yang bekerja sama dengan JN Beans.

Selama pameran, terjadi tiga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara eksportir Indonesia dan mitra Korea Selatan. PT Imela Jaya Bersama menandatangani MoU dengan MI Corporation dan Espreso Korea Co. Ltd. CEO PT Imela Jaya Bersama, Melisa Endra, menyampaikan antusiasme atas kolaborasi promosi kopi Indonesia di Korea Selatan. “Bahasa kopi adalah bahasa universal. Kami yakin kopi Indonesia akan semakin diterima oleh konsumen Korea Selatan,” ujarnya.

MoU lainnya ditandatangani oleh Koperasi ETIKA Enrekang dengan Skyone Networks Co. Ltd, disaksikan oleh Good Neighbors Korea. Perwakilan Koperasi ETIKA, Valent, berharap pengalaman dan pembelajaran dari pameran ini dapat memberikan manfaat bagi para petani dan anggota koperasi.

Kepala ITPC Busan, Husodo Kuncoro Yakti, menyampaikan bahwa capaian transaksi potensial ini merupakan hasil strategi promosi dan penjajakan kerja sama yang intens. MoU tersebut mencakup distribusi kopi arabika dan robusta Indonesia di pasar Korea Selatan.

Paviliun Indonesia juga mengadakan blind test coffee tasting terhadap delapan jenis kopi, diikuti 221 pengunjung yang terdiri dari pebisnis kopi, roaster, pemilik kafe, serta konsumen umum. Dari hasil blind test, 22 persen responden menyukai kopi dengan keasaman rendah, aroma kuat, serta cita rasa nutty dan cokelat. Varian Mandailing kembali menjadi favorit karena telah lebih dulu dikenal masyarakat Korea Selatan.

Wakil Kepala ITPC Busan, Agung Budiantho, menjelaskan bahwa hasil blind test ini menjadi referensi penting untuk strategi promosi kopi Indonesia di masa mendatang.

Perdagangan Indonesia–Korea Selatan

Pada periode Januari–September 2025, total perdagangan kedua negara mencapai USD 13,33 miliar, dengan Indonesia mencatatkan surplus USD 1,22 miliar. Ekspor kopi Indonesia ke Korea Selatan juga meningkat, mencapai USD 13,04 juta, tumbuh 5,70 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.