Pertamina: 90 Persen SPBU Terdampak Banjir Aceh, Sumut, dan Sumbar Kembali Beroperasi

0
47
Pertamina
DOK: PERTAMINA

(Vibizmedia-Nasional) Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza menyatakan bahwa 90 persen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang sempat berhenti beroperasi akibat banjir besar di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) kini telah kembali dibuka.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi persiapan Natal dan Tahun Baru 2026 di Jakarta, Senin (1/12/2025).

Oki menjelaskan bahwa Pertamina bergerak cepat memulihkan stok BBM dan LPG di sejumlah wilayah yang jalur distribusinya terputus. Pemulihan tersebut dapat dilakukan berkat dukungan lintas instansi.

“Kami berhasil menyandarkan tanker di Medan, mendapatkan tambahan armada mobil tanki dari berbagai daerah, hingga akhirnya alhamdulillah bisa membuka kembali 90 persen SPBU yang sempat berhenti,” ujar Oki.

Untuk mempercepat suplai BBM, Pertamina mendapat bantuan pesawat Hercules C-130 dari TNI Angkatan Udara. Pesawat tersebut digunakan mengangkut solar dan Pertamax dalam kemasan drum menuju wilayah-wilayah terisolasi.

Menurut Oki, distribusi dilakukan menyesuaikan jadwal penerbangan Hercules yang juga mengangkut bantuan bahan kebutuhan pokok bagi para pengungsi.

Selain BBM, Pertamina turut menyediakan avtur untuk mendukung misi kemanusiaan BNPB, memastikan ketersediaan BBM untuk operasional alat berat, serta menyalurkan bantuan melalui posko tanggap darurat.

Pertamina juga mengamankan stok avtur di Bandara DR Ferdinand Lumban Tobing, Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, untuk mendukung kunjungan Presiden Prabowo Subianto pada hari yang sama.

Oki menyebut upaya pemenuhan BBM di wilayah terputus dilakukan melalui berbagai cara, termasuk menggunakan jeriken dan drum dari Sibolga serta daerah sekitar.

“Stok solar yang menipis kami bawa dengan jerigen dari Sibolga dan wilayah lain yang jalannya terputus. Kami dorong sebisa mungkin,” jelasnya.

Bencana banjir bandang dan longsor melanda beberapa wilayah di Aceh, Sumbar, dan Sumut sejak 24 November 2025. Berdasarkan data sementara BNPB hingga 30 November 2025, bencana tersebut mengakibatkan 442 orang meninggal dunia, sementara 402 warga masih hilang.

Pertamina menegaskan komitmennya untuk terus memastikan pasokan energi aman selama masa tanggap darurat hingga pemulihan kondisi masyarakat.