Pemulihan Jaringan Seluler di Sumatra Capai 90 Persen Lebih

0
84
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, seusai memimpin rapat koordinasi di Medan pada Senin (1/12/2025), menegaskan bahwa pemulihan layanan komunikasi merupakan salah satu prioritas utama pemerintah agar kebutuhan masyarakat serta koordinasi penanganan bencana dapat berlangsung tanpa hambatan. (Foto: Kemkomdigi)

(Vibizmedia – Medan) Pemulihan layanan seluler di wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatra Barat dan Sumatra Utara terus menunjukkan kemajuan besar. Berdasarkan laporan para operator, lebih dari 90 persen menara pemancar di dua provinsi tersebut telah kembali berfungsi. Pemerintah menegaskan bahwa percepatan pemulihan jaringan menjadi prioritas agar warga dapat berkomunikasi dan memperoleh informasi penting dengan lancar.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyampaikan bahwa pemerintah mengawal langsung proses pemulihan jaringan untuk mendukung kebutuhan masyarakat dan kelancaran koordinasi penanganan bencana.

“Para operator melaporkan bahwa di Sumbar pemulihan sudah mencapai 95 persen dan di Sumut 90 persen. Untuk Aceh, kendala listrik masih menyebabkan sekitar 60 persen menara belum beroperasi. Pemerintah bersama operator dan PLN terus bekerja agar seluruh layanan segera normal,” ujar Meutya usai memimpin rapat koordinasi di Medan, Senin (1/12/2025).

Hingga Senin (1/12/2025) pukul 00.00 WIB, total 2.804 menara di tiga provinsi tercatat mengalami gangguan. Rinciannya: 1.969 menara di Aceh, 681 di Sumatra Utara, dan 154 di Sumatra Barat.

Pemulihan di Aceh ditargetkan meningkat dalam empat hari ke depan seiring perbaikan pasokan listrik oleh PLN. Pemerintah juga menggandeng TNI untuk mempercepat distribusi material perbaikan ke area yang sulit diakses.

Selain pemulihan teknis, Meutya mengapresiasi inisiatif operator yang memberikan diskon tarif dan perpanjangan masa aktif bagi pelanggan di wilayah terdampak.

Ia juga mengimbau masyarakat tetap waspada, mengikuti arahan petugas, serta memanfaatkan kanal resmi informasi bencana melalui tautan s.id/TanggapBencanaSumatra.

Rapat koordinasi di Balai Monitoring Frekuensi Medan turut dihadiri pimpinan PT Telkom Indonesia, PT Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, Starlink Indonesia, PT Pos Indonesia, RRI, TVRI, ANTARA, serta perwakilan pemerintah daerah terdampak. Menkomdigi turut didampingi Dirjen Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto dan Direktur Utama BAKTI, Fadhilah Mathar.