PUPR Targetkan Akses Darat Sibolga Terbuka untuk Truk Kecil Hari Ini

0
135
Pembersihan Jalan
Proses pembukaan dan pembersihan jalan akses dari Sumatra Utara menuju Aceh Tamiang, pada Selasa, 2 Desember 2025. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menargetkan akses menuju Kota Sibolga, Sumatera Utara, yang terputus akibat longsor dan banjir bandang, dapat dilewati truk kecil mulai hari ini. Pembukaan akses darat tersebut sangat penting untuk memperlancar distribusi bantuan yang sebelumnya hanya dapat masuk melalui jalur laut.

“Sibolga itu sudah terbuka, tapi sampai kemarin truk kecil belum bisa masuk. Baru mobil kecil dan motor. Kami pakai dua batang pohon kelapa yang dijejer supaya bisa lewat dulu,” ujar Dody seusai rapat dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Menurut Dody, akses menuju Sibolga masih sangat terbatas. Hingga kemarin, bantuan logistik untuk Sibolga banyak dikirim melalui jalur laut dari Belawan. Dengan dibukanya jalur darat, dia berharap distribusi bantuan menjadi lebih cepat dan stabil.

Akses Darat Melewati Barus Ditargetkan Terbuka

Dody menjelaskan bahwa rute yang saat ini dikejar untuk dapat dilewati truk kecil adalah jalur Barus – Sibolga, yang dinilai paling memungkinkan untuk dibuka lebih dahulu.

“Rutenya lewat Barus, Aceh, yang terbuka. Yang dari wilayah Sumut belum buka,” ungkapnya.

Sejumlah titik longsor dan ruas jalan yang terputus masih menjadi hambatan, baik dari arah Tapanuli maupun dari arah dalam Provinsi Sumatera Utara. Kementerian PU saat ini memusatkan perhatian pada seluruh konektivitas menuju kawasan Tapanuli—baik Tapanuli Utara, Selatan, maupun Tengah.

Aceh dan Sumatera Utara Menjadi Fokus Utama PU

Selain membuka jalur ke Sibolga, Kementerian PU juga mengebut pembukaan akses di Provinsi Aceh, yang hingga hari ini masih banyak ruas jalannya terendam banjir dan tertutup material longsor.

“Ada beberapa titik di Aceh yang belum kita buka. Jadi Aceh dan Sumut adalah fokus kita hari ini,” kata Dody.

Alat Berat Dikerahkan dari Berbagai Penyedia

Untuk memastikan percepatan perbaikan, Kementerian PU telah mengerahkan alat berat dari berbagai penyedia jasa yang berada di wilayah sekitar. Namun kondisi lapangan masih menyulitkan operasional penuh.

“Pasti ada penambahan alat berat. Jalurnya belum 100% terbuka. Di Aceh misalnya, air masih 80 sentimeter tadi pagi. Jadi belum 100% alat berat bisa masuk,” jelasnya.

KemenPU memastikan mobilisasi peralatan akan terus ditambah demi mempercepat aksesibilitas dan memperlancar bantuan kemanusiaan ke wilayah paling terdampak.

Pemerintah pusat menegaskan bahwa pembukaan akses darat menuju Sibolga, Tapanuli, dan Aceh menjadi prioritas harian untuk mengatasi dampak bencana hidrometeorologi yang masih berlangsung.