
(Vibizmedia-Nasional) Pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bergerak cepat memulihkan jaringan komunikasi di wilayah terdampak banjir dan longsor di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Upaya darurat difokuskan pada distribusi internet satelit serta perbaikan base transceiver station (BTS) yang rusak.
Kepala Balai Monitor Kelas II Padang Komdigi, Helmi, menyampaikan bahwa tim lapangan segera menghubungkan kembali jalur komunikasi yang sebelumnya terputus. “Komdigi membantu 32 unit internet satelit Starlink ke wilayah terdampak. Seluruh fasilitas ini diberikan secara gratis dan tidak dipungut biaya,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (3/12).
Kerusakan BTS Capai 154 Unit, Sebagian Besar Akibat Gangguan Listrik
Selain pengadaan internet satelit, Komdigi juga memperbaiki BTS yang terdampak banjir dan longsor. Berdasarkan data pemantauan per 3 Desember 2025, terdapat 154 unit BTS yang mengalami gangguan dari total 3.739 unit atau sekitar 4 persen.
Rinciannya:
– 124 BTS mengalami gangguan pasokan listrik
– 29 BTS mengalami gangguan transmisi akibat koneksi fiber optik atau radio link putus
– 1 BTS mengalami kerusakan fisik karena terbawa arus banjir
Untuk menstabilkan layanan, Balai Monitoring telah mengerahkan genset ke titik-titik BTS yang mengalami pemadaman listrik.
Persebaran BTS Terdampak
Sebaran gangguan BTS berada di sejumlah kabupaten/kota sebagai berikut:
– Kabupaten Agam: 45 BTS
– Pasaman: 37 BTS
– Padang Pariaman: 18 BTS
– Solok: 14 BTS
– Kota Padang: 12 BTS
– Kota Solok: 5 BTS
– Pasaman Barat: 5 BTS
– Pariaman: 3 BTS
– Tanah Datar: 2 BTS
– Pesisir Selatan, Sijunjung, dan daerah lain: masing-masing 1 BTS
Distribusi Dibantu Pemda, Sinyal Starlink Capai Radius 1 Km
Upaya percepatan perbaikan dilakukan melalui kolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfotik) Sumbar. Kepala Diskominfotik, Rudi Rinaldi, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk pendistribusian alat.
Starlink dapat berfungsi optimal sepanjang tidak terhalang oleh bangunan atau pepohonan untuk menerima sinyal satelit. Alat ini memiliki jangkauan sinyal 500 meter hingga 1 km dan mampu digunakan oleh 60 pengguna secara bersamaan. Starlink membutuhkan dukungan jaringan listrik atau pasokan genset untuk beroperasi.
Repeater Gunung Singgalang Perkuat Komunikasi Kebencanaan
Selain internet satelit dan perbaikan BTS, Balai Monitor juga mengoperasikan repeater kebencanaan yang ditempatkan di puncak Gunung Singgalang. Repeater ini mampu menjangkau 9 hingga 10 kabupaten/kota di Sumbar.
Layanan tersebut dapat digunakan melalui perangkat radio komunikasi dan telah dioperasikan bersama BPBD, PPTD, Orari, dan RAPI, sebagai salah satu tulang punggung komunikasi darurat di wilayah terdampak.








