(Vibizmedia – Gaya Hidup) Bagi siapa pun yang singgah ke Perth, Australia, maka Fremantle Markets hampir selalu menjadi destinasi wajib. Bukan karena ramainya saja, tetapi karena pasar ini menyimpan kisah sejarah panjang yang berpadu dengan kehidupan modern—menjadikannya salah satu ikon budaya paling hidup di Australia Barat.
Jejak Sejarah Sejak Abad ke-19
Fremantle Markets dibuka pada 1897, pada masa ketika Fremantle berkembang pesat sebagai pintu gerbang pelabuhan Australia Barat. Pemerintah setempat membangun pasar ini untuk melayani kebutuhan para pelaut, pedagang, dan warga yang baru bermukim di kawasan pesisir.
Bangunan pasar dirancang dengan arsitektur Victorian Romanesque, lengkap dengan: dinding bata merah tebal, pintu lengkung besar, atap tinggi untuk sirkulasi udara dan ukiran dekoratif khas akhir abad ke-19.
Pada awalnya, pasar ini adalah pusat perdagangan hasil bumi—sayur, buah, daging, dan kebutuhan harian. Seiring waktu, fungsinya meluas menjadi ruang komunitas, tempat budaya urban bertemu tradisi lokal. Gedungnya pun beberapa kali direnovasi, tetapi tetap mempertahankan struktur dan fasad historisnya.
Pada tahun 1970-an, pemerintah kota memutuskan untuk melestarikan pasar ini sebagai bangunan warisan budaya (heritage site). Keputusan ini menjadikan Fremantle Markets bukan hanya tempat belanja, tetapi juga museum hidup yang tetap berdenyut setiap akhir pekan.
Suasana Pasar yang Tetap Hidup Hingga Kini
Surga Kuliner dengan Cita Rasa Multikultur
Meski usianya lebih dari 125 tahun, kuliner di pasar ini terasa sangat modern. Anda bisa mencicipi: paella Spanyol yang dimasak di wajan raksasa, kangaroo burger ala Australia, jus segar dan minuman organik, hidangan vegan, vegetarian, dan gluten-free, dessert manis mulai dari crêpe hingga honey cake.
Campuran aroma tradisional dan modern membuat pengalaman kuliner di sini selalu seru.
Kerajinan Lokal & Barang Handmade
Dulu tempat ini dipenuhi pedagang hasil pertanian; kini pasar berkembang menjadi ruang bagi seniman lokal dan artisan independen yang menjual: perhiasan handmade, sabun dan skincare organik, karya seni lokal, fashion unik yang tidak ditemukan di toko ritel, suvenir khas Australia Barat.
Namun semangat lama tetap terasa: barang lokal, sentuhan pribadi, dan interaksi hangat.
Pertunjukan Jalanan yang Menyemarakkan
Dari awal abad ke-20, pasar sudah menjadi titik berkumpul para musisi dan penghibur publik. Tradisi itu tetap bertahan hingga kini. Pengunjung akan mendengar alunan musik gitar akustik, alat tradisional seperti didgeridoo ataupun seniman yang membuat sketsa wajah di tempat. Rasanya seperti festival kecil yang tidak pernah berhenti.
Area Produk Segar
Mengikuti akar sejarahnya sebagai pasar hasil bumi, Fremantle Markets masih menyediakan: buah dan sayur lokal, roti dan keju dari produsen kecil, madu lokal, dan produk organik dari petani sekitar Fremantle.
Di sinilah Anda bisa melihat wajah “pasar asli” seperti ratusan tahun lalu.
Kapan Waktu Terbaik Berkunjung?
Pasar buka dari hari Jumat hingga Minggu. Waktu berkunjung paling nyaman adalah Jumat pagi atau Minggu pagi. Waktu yang paling ramai adalah Sabtu siang, ketika pengunjung memadati seluruh lorong.
Tips untuk Wisatawan Indonesia
Beberapa tips untuk wisatawan Indonesia adalah datang lebih awal agar bisa menikmati pasar dengan santai. Selain itu jangan lupa membawa tas belanja sendiri untuk memudahkan membawa barang. Jangan ragu mencicipi makanan lokal—porsinya besar dan rasanya enak. Jangan lupa menjelajah sekitar Fremantle seperti Cappuccino Strip dan Fremantle Prison. Gunakan pembayaran non-tunai, walau sebagian pedagang masih menerima uang tunai.
Freemantle Markets adalah contoh bagaimana bangunan berusia lebih dari 120 tahun bisa tetap relevan tanpa kehilangan jiwanya. Di sinilah sejarah kolonial, budaya modern, seni, dan kuliner bertemu dalam satu tempat yang menggambarkan karakter Fremantle: kreatif, inklusif, dan penuh kehidupan.
