Mentan Tegaskan Distribusi Bantuan Dioptimalkan Lewat Helikopter dan Armada Khusus

0
30
Foto: Kementan

(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak bencana di Sumatra akibat keterlambatan distribusi bantuan. Ia menjelaskan bahwa kondisi geografis, serta kerusakan infrastruktur, membuat akses menuju sejumlah wilayah terputus sehingga tim lapangan tidak dapat bergerak secepat biasanya.

Menurut Mentan Amran, distribusi logistik harus dilakukan menggunakan moda transportasi khusus seperti helikopter, pesawat Hercules, kapal perang, serta pengiriman bertahap melalui jalur darat.

“Saya minta maaf. Banyak daerah terisolasi sehingga distribusi harus menggunakan helikopter. Saudara-saudara kita antre dengan sabar, dan tim kami terus bergerak,” ujarnya dalam acara pelepasan bantuan darurat di kantor pusat Kementan, Kamis (4/12/2025).

Pada kesempatan tersebut, Mentan melepas 207 truk bantuan logistik, ditambah kiriman melalui pesawat Hercules dan kapal perang yang diberangkatkan menuju Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menegaskan bahwa jalur darat tidak dapat menjadi satu-satunya pilihan karena banyak ruas jalan yang terputus.

“Ada wilayah yang tidak terendam banjir, tetapi aksesnya terputus. Itu juga wajib kita bantu,” jelasnya.

Amran menekankan bahwa prioritas pemerintah mencakup daerah yang terendam maupun yang terisolasi akibat kerusakan jalan, jembatan, dan rantai pasok. Karena itu, angkutan khusus menjadi tumpuan utama distribusi bantuan.

“Kita ingin memastikan tidak ada yang kekurangan beras. Karena akses terputus, bantuan dikirim lewat darat, laut, dan udara,” katanya.

Ia juga memastikan bahwa pasokan pangan nasional aman dan berada pada tingkat tertinggi dalam sejarah. “Cadangan kita tiga kali lipat. Stok mencapai 3,8 juta ton. Masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya.

Untuk mempercepat penanganan, Mentan Amran memerintahkan pejabat dan staf Kementan untuk bertugas langsung di daerah terdampak, bukan berkantor di Jakarta. Dua pejabat eselon I ditempatkan di setiap provinsi untuk memperkuat koordinasi lapangan.

“Kalau mau ke Jakarta, harus izin. Kantor kita di lapangan,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Mentan Amran kembali menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terdampak.

“Maafkan jika memerlukan waktu. Banyak daerah sulit dijangkau, tetapi pemerintah hadir. Kami kirim apa yang dibutuhkan, dan tim kami sudah ada di lapangan,” ujarnya.