Pertumbuhan Double Digit, Industri Kecantikan Jadi Motor Baru Ekonomi Nasional

0
30
Foto: Kemenko Ekon

(Vibizmedia – Jakarta) Industri kecantikan terus menunjukkan pertumbuhan yang menonjol dalam beberapa tahun terakhir. Didukung oleh meningkatnya daya beli masyarakat, percepatan digitalisasi, serta perubahan preferensi konsumen, sektor ini menjadi salah satu penggerak penting bagi ekonomi nasional. Pemerintah pun menaruh perhatian besar agar potensi industri ini dapat berkembang secara inklusif, aman, dan berkelanjutan.

“Ini luar biasa karena bisa dipertontonkan ke publik dalam sebuah pameran kreativitas dan inovasi anak-anak muda. Industri kosmetik dan wellness memang tumbuhnya double digit,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keynote speech pada Opening Ceremony Jakarta X Beauty 2025 di Jakarta International Convention Center, Kamis (4/12).

Menko Airlangga mengapresiasi Female Daily Network sebagai penyelenggara acara yang menjadi ruang kolaborasi bagi pelaku industri, UMKM, kreator konten, dan konsumen untuk melihat tren terbaru di sektor kecantikan. Menurutnya, pameran berskala besar seperti ini berperan penting dalam memperkuat ekosistem industri sekaligus meningkatkan literasi dan kesadaran konsumen.

Pameran tersebut juga menampilkan antusiasme dan kreativitas generasi muda dalam menciptakan inovasi produk kecantikan. Munculnya berbagai merek lokal baru, termasuk untuk segmen pria, mencerminkan semakin luasnya pasar dan besarnya potensi industri ke depan.

Dari sisi ekonomi, konsumsi masyarakat pada kategori pakaian, alas kaki, dan jasa perawatan diri turut menopang pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2025. Kategorinya tumbuh dari 2,91% di kuartal II menjadi 4,21% pada kuartal III-2025, menandakan tingginya minat terhadap produk sandang dan perawatan diri.

Kinerja industri kosmetik nasional juga positif. Sepanjang 2025, nilai pasar kosmetik Indonesia mencapai sekitar Rp35,6 triliun dan diperkirakan tumbuh 4,73% per tahun. Produk personal care, skincare, dan makeup menjadi penopang utama seiring meningkatnya kebutuhan perawatan diri dan kesadaran masyarakat akan kualitas produk.

Pertumbuhan pesat ini turut dipicu oleh peran entrepreneur muda yang memanfaatkan media sosial untuk promosi dan pengembangan usaha. Menko Airlangga menilai dinamika ini mendorong lahirnya banyak start-up baru yang memperkuat ekosistem industri kecantikan.

Generasi muda juga menjadi penggerak tren sekaligus pengawas informal di ruang digital. Dalam ekosistem yang sangat terbuka, kualitas dan keamanan produk menjadi aspek penting bagi pelaku usaha, karena pengalaman buruk dapat dengan cepat menyebar dan memengaruhi reputasi brand.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa Pemerintah bersama BPS menyiapkan langkah strategis untuk memperbaiki pencatatan data industri kecantikan. Langkah tersebut antara lain melalui pemecahan Harmonized System (HS) Number atau International Standard Industrial Classification (ISIC) khusus bagi produk inovasi dalam negeri yang masih melakukan contract manufacturing di luar negeri.

“Kebijakan ini akan mulai berlaku tahun depan. Nanti bisa terlihat dari pameran ini berapa banyak inovasi dalam negeri yang contract manufacturing-nya dilakukan di luar negeri, seperti di Korea atau China, sebelum nantinya diproduksi penuh di Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.

Acara tersebut juga dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo Simbolon, Staf Ahli Kemenko Perekonomian Bidang Pembangunan Daerah Haryo Limanseto, serta CEO Female Daily Network Putri Tanjung.