
(Vibizmedia-Nasional) Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera selama sepekan terakhir menyebabkan kerusakan besar pada permukiman warga. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis (4/12/2025) pukul 11.15 WIB mencatat 10.400 rumah rusak, dengan sebagian besar berstatus rusak parah.
Aceh menjadi wilayah dengan kerusakan rumah terbanyak, mencapai 5.200 unit, disusul Sumatera Barat 2.800 unit, dan Sumatera Utara 2.400 unit. Selain itu, 74 fasilitas umum, 1 fasilitas kesehatan, 54 fasilitas pendidikan, 19 rumah ibadah, serta 27 jembatan juga mengalami kerusakan serius.
Bantuan Pemerintah: Uang Tunai hingga Pembangunan Hunian Baru
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan skema bantuan sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto. Bantuan diberikan berdasarkan tingkat kerusakan rumah:
– Rusak ringan: bantuan uang tunai Rp 15 juta per rumah
– Rusak sedang: bantuan uang tunai Rp 30 juta per rumah
– Rusak berat: negara akan membangun rumah baru bagi seluruh korban
“Untuk rusak ringan–sedang itu diganti kerusakannya dalam bentuk uang. Skemanya Rp 15 juta untuk rusak ringan, Rp 30 juta untuk rusak sedang. Untuk yang rusak berat akan diganti pemerintah dengan rumah baru,” kata Suharyanto dalam konferensi pers.
Dana Tunggu Hunian: Rp 600 Ribu per KK
BNPB juga menyiapkan bantuan bagi pengungsi yang ingin mulai beraktivitas kembali setelah satu minggu berada di lokasi pengungsian. Mereka diperbolehkan meninggalkan pengungsian dan dapat memperoleh Dana Tunggu Hunian (DTH) sebesar Rp 600 ribu per KK per bulan untuk biaya kontrak rumah.
Bagi warga yang tidak memiliki tempat untuk mengontrak maupun sanak saudara sebagai tumpangan, pemerintah menyiapkan rumah sementara (huntara) sebagai tempat tinggal transisi.
“Jika tidak punya tempat dan sudah menyerahkan dirinya kepada pemerintah, tidak mungkin tinggal berbulan-bulan di tenda. Maka akan dibangunkan hunian sementara yang layak,” jelas Suharyanto.
Evakuasi dan Perbaikan Infrastruktur Masih Jadi Prioritas
Pengerjaan bantuan hunian dan perbaikan rumah akan dilakukan setelah proses evakuasi korban dan pembukaan akses jalan sepenuhnya teratasi. Saat ini, tim BNPB bersama TNI, Polri, dan pemerintah daerah masih fokus mengevakuasi warga, membersihkan material longsor, serta memperbaiki jembatan dan akses logistik.
Hingga Kamis (4/12/2025), BNPB mencatat 780 orang meninggal dunia di tiga provinsi terdampak, sementara 564 orang masih hilang.
Pemerintah menegaskan bahwa seluruh sumber daya nasional dikerahkan untuk percepatan penanganan darurat, pemulihan, dan pembangunan kembali wilayah terdampak bencana di Sumatera.








