Kemendagri Pastikan Ketersediaan Air Bersih di Daerah Terdampak Banjir

0
52
Dirjen Bina Adwil Kemendagri, Safrizal ZA (tiga dari kiri), secara resmi melepas Mobil Mesin Air Bersih untuk dikirim ke sejumlah titik pengungsian di Aceh, Kamis (4/12/2025). (Foto: Kemendagri)

(Vibizmedia – Aceh) Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA, resmi melepas Mobil Mesin Air Bersih untuk didistribusikan ke berbagai titik pengungsian di Aceh pada Kamis (4/12/2025).

Layanan air bersih keliling tersebut bergerak dari Banda Aceh menuju Pidie dan Pidie Jaya, dengan fokus pada lokasi-lokasi prioritas yang saat ini mengalami kekurangan pasokan air layak konsumsi.

Safrizal menegaskan bahwa kebutuhan air bersih merupakan aspek paling mendesak dalam fase tanggap darurat. “Saat ini masyarakat di daerah terdampak sangat membutuhkan air bersih. Ketersediaan air layak minum menjadi kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi untuk menunjang kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya teknologi yang cepat dan terjangkau untuk memproduksi air bersih di area bencana. “Air kotor dapat diolah menjadi air aman konsumsi melalui mesin khusus. Teknologi ini relatif murah—sekitar 50 juta rupiah per unit—dengan kapasitas produksi hingga 600 liter per jam,” jelasnya.

Safrizal memastikan seluruh dukungan ini dikawal melalui koordinasi lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, komunitas alumni, lembaga amal, BNPB, dan TNI AU. Sinergi tersebut menjadi kunci agar bantuan tepat sasaran, respons lebih cepat, dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berjalan tanpa hambatan.

Selain dukungan teknologi, bantuan berupa makanan siap saji, tenda, selimut, perlengkapan kebersihan, serta logistik dasar lainnya terus digulirkan melalui jaringan Ikatan Alumni ITB Aceh dan Rumah Amal USK.

Akses wilayah yang sebelumnya tertutup lumpur kini mulai pulih sehingga distribusi dapat dilakukan lebih cepat dan terarah, meski jaringan air bersih PDAM setempat belum kembali berfungsi.

Roadshow layanan air bersih ini juga diperkuat dengan dukungan teknologi penyediaan air bersih dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ikatan Alumni ITB, dan Rumah Amal Salman. Melalui gerakan ITB Peduli Sumatera, mesin filter air dan teknologi membran ultrafiltrasi (UF) disebar ke sejumlah titik di Aceh, Sumbar, dan Sumut.

Bantuan filter air dari PT Horizon Teknologi turut tiba di Aceh melalui penerbangan Hercules TNI AU dan mulai dipasang untuk mendukung operasional dapur umum.

“Kemendagri menyampaikan apresiasi kepada Ikatan Alumni ITB atas dukungan mobil mesin air bersih ini, dan kami mengajak berbagai ikatan alumni perguruan tinggi lainnya untuk turut membantu pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” kata Safrizal.