BNPB: Korban Meninggal Mencapai 961 Jiwa, Pengungsi Tembus 1 Juta di Tiga Provins

0
28

(Vibizmedia – Banda Aceh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan perkembangan terbaru penanganan banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Informasi ini dipaparkan dalam konferensi pers di Pusat Informasi dan Media Center Penanggulangan Bencana Kemkomdigi, Banda Aceh, Senin (8/12/2025) sore.

Muhari menekankan bahwa situasi di lapangan masih berubah cepat, terutama terkait pencarian korban, penyaluran bantuan, dan pemulihan akses transportasi.

BNPB melaporkan penambahan 40 korban meninggal yang ditemukan tim SAR gabungan pada 7–8 Desember 2025.

Rincian tambahan korban meninggal adalah sebagai berikut:

Aceh: bertambah 23 jiwa, total kini 389 jiwa
Sumatra Utara: bertambah 9 jiwa, total 338 jiwa
Sumatra Barat: bertambah 8 jiwa, total 234 jiwa

Dengan demikian, total korban meninggal mencapai 961 jiwa di tiga provinsi.

Untuk korban hilang, Pusdalops BNPB mencatat penurunan dari 392 menjadi 293 jiwa, seiring pembaruan data di wilayah yang aksesnya mulai terbuka.

Muhari juga melaporkan bahwa terbukanya sejumlah jalur darat di Aceh membuat data pengungsi dapat diperbarui, khususnya di Aceh Timur dan Bener Meriah.

“Dari 975 ribu jiwa yang dilaporkan kepada Presiden kemarin, kini jumlah pengungsi meningkat menjadi 1.057.482 jiwa,” jelasnya. Ia menegaskan bahwa data ini bersifat sementara dan dapat berubah sesuai validasi lapangan.

Ia turut menyampaikan arahan Presiden saat meninjau wilayah terdampak, termasuk di Bireuen, lokasi salah satu jembatan utama yang terputus. Presiden memerintahkan:percepatan pembangunan jembatan darurat (bailey) sebagai jalur vital logistik, penunjukan Kasad sebagai Dansatgas percepatan pemulihan jembatan strategis,
percepatan mobilisasi tenaga kesehatan, dan peningkatan distribusi logistik permakanan dan non-permakanan.

“Langkah percepatan ini penting untuk memperlancar distribusi bantuan dan memulihkan layanan kesehatan di daerah terdampak,” kata Muhari.

BNPB juga melaporkan kondisi cuaca yang membaik di Aceh pada Senin siang, sehingga pengiriman logistik udara kembali optimal setelah sebelumnya tertunda dua hingga tiga jam akibat cuaca buruk. “Hari ini distribusi logistik berjalan lancar karena cuaca cukup bersahabat,” ujarnya.