Kemenperin Genjot Transformasi Digital Manufaktur Lewat Penguatan SDM dan Implementasi Making Indonesia 4.0

0
48
Industri manufaktur digital
Ilustrasi industri manufaktur digital. DOK: ABB

(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menegaskan komitmennya dalam mempercepat transformasi digital sektor manufaktur nasional melalui implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. Langkah strategis ini dinilai krusial untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan nilai ekspor manufaktur di tengah dinamika ekonomi global.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan pentingnya pembangunan ekosistem inovasi yang kuat sebagai fondasi bagi penguatan industri nasional.
“Kita harus mampu menciptakan ekosistem inovasi yang kokoh guna mempercepat adopsi teknologi sebagai fondasi penguatan industri manufaktur nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (7/12).

SDM Industri Jadi Penentu Keberhasilan Transformasi

Menperin menekankan bahwa sumber daya manusia (SDM) kompeten merupakan faktor kunci dalam keberhasilan transformasi digital. SDM yang adaptif dan inovatif akan menjadi motor utama penerapan teknologi industri 4.0 di berbagai sektor manufaktur.

Berdasarkan data Kemenperin, sektor industri manufaktur masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional, dengan kontribusi 17,39% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyumbang 81% nilai ekspor nasional pada triwulan III tahun 2025. Sektor ini juga menyerap 20,31 juta tenaga kerja hingga Agustus 2025.

Pelatihan Industri 4.0 Digenjot

Untuk mendukung penguatan SDM, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menggelar serangkaian pelatihan berbasis teknologi tinggi pada triwulan IV-2025. Program tersebut meliputi:

– Pelatihan Data Scientist

– Pelatihan Perekayasaan Jaringan Internet of Things (IoT)

– Pelatihan Transformasi Industri 4.0 Level Manager

– Seluruh kegiatan berlangsung di Gedung Pusat Industri Digital 4.0 Kemenperin.

Kepala BPSDMI Doddy Rahadi menjelaskan bahwa program pelatihan dirancang untuk menciptakan SDM industri yang mampu menjadi penggerak inovasi dan agen transformasi digital.

“Pelatihan ini juga dilengkapi sertifikasi kompetensi agar peserta tidak hanya memahami teori, tetapi mampu menerapkan keterampilan secara profesional sesuai standar industri 4.0,” ujarnya.

Pelatihan diikuti peserta dari berbagai daerah, mewakili 40 industri berbeda. Kurikulum dirumuskan sesuai kebutuhan sektor, mulai dari pemrosesan data, pengambilan keputusan berbasis data, aplikasi IoT, hingga manajemen perubahan dan strategi penerapan teknologi di industri.

Mendorong Industri Nasional yang Efisien dan Kompetitif

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri, Sidik Herman, menambahkan bahwa pelatihan tersebut juga bertujuan memperkuat kesiapan SDM dalam menghadapi persaingan industri yang semakin ketat.

“Penerapan data science, IoT, serta penguatan kapasitas manajerial melalui pelatihan tingkat manajer diharapkan mampu membentuk ekosistem industri yang lebih efisien, adaptif, dan inovatif,” jelasnya.

Kemenperin menilai bahwa pengembangan SDM merupakan elemen fundamental dalam strategi industrialisasi nasional. Melalui penguatan kompetensi berbasis teknologi, pemerintah ingin menciptakan talenta industri masa depan yang mampu bersaing di tingkat global sekaligus memperkuat struktur industri nasional.