Humanitarian Flight 2025: Kolaborasi Aviasi Indonesia Percepat Bantuan ke Wilayah Terdampak

0
71
Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA melepas mobil mesin air bersih dari Banda Aceh menuju titik-titik pengungsian di Pidie dan Pidie Jaya guna memastikan kebutuhan air layak konsumsi terpenuhi. (Foto: Kemendagri)

(Vibizmedia – Nasional) PT Jet Eksekutif Travya (Jetset) bersama Politeknik Penerbangan Indonesia Curug (PPI Curug) dan Ikatan Penerbang Alumni Curug (IPAC) menggelar misi Humanitarian Flight untuk menyalurkan bantuan logistik ke Kabupaten Bener Meriah, Aceh, melalui Bandara Rembele. Inisiatif ini dilakukan guna mempercepat penanganan darurat serta memperluas jangkauan distribusi logistik bagi warga terdampak banjir di berbagai wilayah Sumatra.

Dalam keterangan resmi Jumat (5/12/2025), penerbangan kemanusiaan tersebut menjadi bagian dari program “Humanitarian Flight – Bencana Alam Sumatra 2025” yang menyasar wilayah terdampak banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Misi ini sejalan dengan langkah tanggap darurat pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri, khususnya Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan di bawah pimpinan Safrizal ZA. Ia menegaskan bahwa kebutuhan air bersih merupakan prioritas utama pada fase awal penanganan bencana. “Teknologi penyediaan air harus cepat, adaptif, dan terjangkau bagi warga terdampak,” ujar Safrizal.

Safrizal juga menilai bahwa kehadiran pesawat berukuran kecil yang dapat mendarat di Bandara Rembele sangat membantu membuka akses logistik, termasuk mempercepat penyaluran air bersih dan perlengkapan kebutuhan hidup bagi pengungsi di kawasan dataran tinggi.

Founder & CEO Jetset, Capt. Rendra Darmakusuma, menyatakan komitmen Jetset untuk mendukung langkah pemerintah dalam memperkuat misi kemanusiaan. “Kami mengapresiasi upaya Pak Safrizal dan Ditjen Bina Adwil yang bergerak cepat memastikan ketersediaan kebutuhan dasar, khususnya air bersih. Ketepatan respons pemerintah menjadi motivasi kami untuk terlibat langsung dalam penerbangan kemanusiaan,” ujarnya.

Rendra menambahkan bahwa prioritas Jetset dalam situasi darurat adalah membantu penyelamatan warga terdampak. Menurutnya, kolaborasi Jetset, PPI Curug, IPAC, dan pemerintah membuktikan bahwa sektor penerbangan Indonesia memiliki kemampuan nyata dalam misi kemanusiaan, bukan hanya layanan komersial.

Di Banda Aceh, proses pengumpulan dan penataan logistik dikoordinasikan oleh Mulkan Fadhli. Beragam bantuan seperti pangan, air minum, selimut, pakaian layak pakai, dan kebutuhan dasar lainnya dikonsolidasikan untuk kemudian diterbangkan ke Bandara Rembele sebagai pusat distribusi menuju Bener Meriah dan wilayah dataran tinggi Gayo.

Program Humanitarian Flight – Bencana Alam Sumatra 2025 dilaksanakan dalam beberapa gelombang, menyesuaikan perkembangan kebutuhan di lapangan. Penyaluran lanjutan di tingkat kabupaten/kota akan dilakukan bersama pemerintah daerah, relawan, dan lembaga kemanusiaan agar bantuan tepat sasaran.

Sebelumnya, Dirjen Safrizal ZA juga telah melepas mobil mesin air bersih dari Banda Aceh ke titik-titik pengungsian di Pidie dan Pidie Jaya untuk memastikan ketersediaan air layak konsumsi bagi warga terdampak.