(Vibizmedia-Gaya Hidup & Hiburan) Natal tahun ini terasa berbeda sejak langkah pertama kami memasuki Central Garden, One Satrio. Kawasan Mega Kuningan memang selalu punya cara menciptakan suasana yang berkelas, tetapi malam itu—dengan kerlip lampu Natal, dekorasi elegan, dan aroma makanan dari berbagai tenant pilihan—semua terasa lebih hidup dari biasanya. Christmas Food Bazaar di sana bukan sekadar acara komunitas; ia tampil seperti destinasi musim liburan yang dirancang dengan detail, suasananya festive, modern, dan penuh energi positif.
Saya pergi bersama keluarga besar, ibu saya yang kini berusia 84 tahun, istri saya, anak perempuan saya, serta banyak sekali saudara yang menyusul satu per satu. Kami datang bukan hanya untuk makan, tetapi untuk merayakan Natal dalam suasana yang terasa hangat namun tetap penuh gaya—sebuah kombinasi yang sulit ditemukan di tengah hiruk pikuk Jakarta.
Sesampainya di area utama, kami langsung disambut gemerlap lampu Natal yang tersusun rapi di atas kepala. Ratusan lampu kecil memantulkan cahaya keemasan yang elegan, menyulap seluruh area menjadi spot foto yang sempurna. Lorong-lorong cahaya terasa seperti runway Natal, membuat setiap langkah terasa spesial. Di bawah sorotan itu, wajah-wajah keluarga saya terlihat berpendar; bukan hanya karena lampunya, tetapi karena kebahagiaan sederhana yang jarang bisa kami nikmati bersama dalam waktu yang sama.
Sesi foto pun tak terelakkan. Kami berhenti di bawah canopy lampu yang dibuat sangat estetis—paduan desain modern dengan sentuhan hangat Natal. Foto pertama dimulai dengan kami berempat: saya, istri saya, anak perempuan saya, dan ibu saya. Lalu saudara-saudara mulai bergabung, menambah panjang formasi dan menambah riuh tawa. Setiap flash kamera menangkap momen yang bukan hanya indah secara visual, tapi juga penuh cerita. Cahaya lampu menjadikan kulit tampak lebih hangat, senyum lebih tulus, dan suasana lebih “hidup”. Foto-foto itu rasanya seperti kartu Natal versi kami—natural, bahagia, dan penuh cinta.
Setelah puas mengabadikan momen, kami menjelajahi berbagai stall makanan. Tenant-tenant yang hadir bukan sembarang stall; semuanya dikurasi dengan baik, menampilkan pilihan makanan yang premium namun tetap ramah suasana outdoor. Ada dessert modern, hidangan internasional, minuman artisanal, dan berbagai pilihan makanan comfort yang cocok untuk suasana Natal. Aromanya saja sudah memanjakan, dan rasanya bahkan lebih memuaskan.
Kami kembali berkumpul di sebuah meja sederhana, dikelilingi lampu-lampu hangat yang menggantung di atas. Makanan terasa lebih nikmat ketika dinikmati bersama keluarga, dan obrolan pun mengalir begitu saja. Ada cerita masa kecil, ada kabar terbaru, ada canda yang muncul tiba-tiba—semua menggema dalam suasana yang elegan namun tetap akrab.
Melihat ibu saya duduk dengan nyaman menikmati makanan hangat di tengah gemerlap lampu itu membuat saya merasa sangat bersyukur. Betapa jarangnya kami bisa merayakan Natal seperti ini—lengkap, tenang, dan penuh kemewahan kecil yang tidak berlebihan. Kehadiran beliau membuat malam itu terasa lebih berarti daripada sekadar berjalan-jalan.
Ketika malam mulai turun, suasana semakin magis. Lampu-lampu Natal tampak lebih bersinar, memantulkan kilau ke wajah setiap orang yang lewat. Musik lembut mengalun, pengunjung bertambah ramai, dan udara terasa lebih sejuk. Kami kembali mengambil beberapa foto—kali ini candid, sambil berjalan, sambil tertawa. Semua terasa natural, seolah seluruh tempat mendukung kami untuk benar-benar menikmati momen.
Dalam hati saya, saya menyadari bahwa Natal kali ini bukan soal seberapa megah perayaannya, tetapi bagaimana tempat seindah Central Garden menciptakan ruang bagi kami untuk berkumpul, berbagi tawa, dan merasakan kedekatan keluarga dalam suasana yang hangat sekaligus eksklusif.
Christmas Food Bazaar di One Satrio itu mungkin hanya berlangsung beberapa hari, tetapi malam kami di sana akan tersimpan lama. Sebuah malam Natal yang elegan, meriah, dan penuh cahaya—baik cahaya lampu, maupun cahaya kebahagiaan yang kami bawa pulang dalam ingatan.









