(Vibizmedia – Nasional) Sampai dengan akhir 2019, kebutuhan listrik di wilayah Jawa dan Bali mencapai 35.000 MW. Pemerintah terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut
Listrik menjadi kebutuhan yang sangat mendasar bagi warga dan juga industri di Indonesia. Kebutuhan sangat besar sekali yang harus dikejar, harus segera dipercepat pelaksanaan pembangunannya, karena kalau tidak 2019 akan ada kekurangan listrik di Jawa Bali dan artinya akan ada pemadaman di provinsi yang ada di Jawa dan Bali.
Untuk itu pemerintah mencanangkan program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW untuk menerangi Indonesia, ungkap Presiden Joko Widodo saat Groundbreaking PLTU Lontar 315 MW Unit 4 di Desa Lontar Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Jumat (10/6).
Presiden selalu menegaskan bahwa pembangunan 35.000 MW harus segera dipercepat dan dikerjakan karena masih banyak wilayah di Indonesia yang masih gelap pada malam hari, anak-anak di malam hari kalau mau belajar tidak ada listriknya sehingga tidak ada lampunya.
Dalam kondisi seperti itu, kemauan untuk belajar sangat bergantung pada karakter anaknya. Selain itu, listrik juga diperlukan untuk membangkitkan roda ekonomi. Jika listrik tidak ada di desa dan di kampung maka usaha-usaha kecil, seperti penjahit, usaha kerajinan tidak bisa berjalan secara optimal.
Inilah kenapa 35.000 MW Pemerintah terus mengejar karena tidak mau kalah dengan negara lain yang terang benderang, listrik sangat diperlukan industri, seperti pabrik dan hotel. Investor tentunya akan berpikir ulang bila tidak ada pasokan listrik dan akan pindah ke daerah lain atau negara lain.
Kurangnya industri dan pabrik berpengaruh terhadap lapangan pekerjaan khususnya anak- anak muda di Indonesia, betapa pentingnya listrik, dalam kehidupan ini.
Tentunya dalam mewujudkan pembangunan pembangkit listrik tidak mudah karena berkaitan dengan perijinan dan pembebasan lahan. Saat ini, pemerintah dan juga pemerintah provinsi, kabupaten dan kota sepakat bekerjasama mengatasi krisis listrik sehingga seluruh Indonesia dapat membangun pembangkit listrik.
Untuk kekurangan bisa dicukupi, Presiden mentoring agar seluruh menteri dan Direktur Utama (Dirut)PLN juga untuk sering turun ke lapangan untuk melihat masalah yang ada dan segera cepat diselesaikan, ungkap Presiden Jokowi.
Satu persatu pembangkit tenaga listrik dari Sabang sampai Merauke terus dilakukan. Hari ini, Jumat (10/6) Presiden Joko Widodo meresmikan groundbreaking PLTU Lontar unit Keempat untuk memenuhi kebutuhan listrik Wilayah DKI Jakarta dan Banten yang akan beroperasi pada September 2019. Proyek tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp 6,8 triliun dan akan menyerap tenaga kerja hingga 3.000 Karyawan.
Journalist. : Rully
Editor. : Mark Sinambela









