Sambut HUT RI Ke – 71, Istana Kepresidenan Akan Menggelar Koleksi Karya Seni Terbaiknya

0
1170
Istana Merdeka. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Istana Kepresidenan Republik Indonesia akan menampilkan karya-karya seni terbaik dalam pameran bertajuk 17/71 “GORESAN JUANG KEMERDEKAAN”.

Pameran yang merupakan bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke – 71 ini, akan menampilkan sebanyak 28 lukisan, terpilih hasil karya 21 pelukis dari sekitar 100 koleksi foto-foto kepresidenan

Sejumlah lukisan fenomenal tersebut merupakan hasil karya Raden Saleh, Affandi, S. Sudjojono, Basoeki Abdullah dan Dullah dengan kurator pameran adalah Rizki A. Zaelani dan Mikke Susanto.

Untuk pertama kalinya, masyarakat luas akan dapat menikmati keindahan karya seni terbaik pada era Presiden Soekarno yang selama ini menghiasi istana di seluruh Indonesia. Selain itu, masyarakat juga dapat menikmati lukisan karya Presiden Soekarno sendiri yang berjudul Rini yang dilukisnya pada 1958.

Lokasi – lokasi pameran tersebut terdiri dari Istana Kepresidenan Jakarta, Istana Negara dan Istana Merdeka, Istana Bogor, Istana Cipanas, Istana Yogyakarta dan Istana Tampaksiring – Bali. Tersimpan lebih dari 3.000 lukisan yang telah melalui proses kuratorial pada 2009 – 2010, diantara koleksi tersebut banyak karya legendaris yang merupakan bagian dari tonggak sejarah, tidak hanya kesenian, melainkan juga Republik Indonesia.

Istana yang juga milik rakyat ini, menjadi indah jika masyarakat luas juga sesekali dapat menikmati koleksi karya seni terbaiik melalui pameran yang terbuka untuk umum, ungkap Presiden Joko Widodo menyambut baik penyelenggaraan pameran ini.

Presiden sampaikan karya cipta yang bernilai begitu tinggi harus dilestarikan sehingga lukisan-lukisan tersebut tetap abadi serta bisa disajikan di hadapan publik seluruh dunia

Daftar koleksi lukisan Istana Kepresidenan yang akan ditampilkan adalah sebagai berikut :

  1. Affandi, Laskar Rakyat Mengatur Siasat, 1946
  2. Affandi, Potret H.O.S. Tjokroaminoto, 1946
  3. Basoeki Abdullah, Pangeran Diponegoro Memimpin Perang, 1949
  4. Dullah, Persiapan Gerilya, 1949
  5. Harijadi Sumadidjaja, Awan Berarak Jalan Bersimpang, 1955
  6. Harijadi Sumadidjaja, Biografi II di Malioboro, 1949
  7. Henk Ngantung, Memanah, 1943 (reproduksi orisinal oleh Haris Purnomo)
  8. Kartono Yudhokusumo, Pertempuran di Pengok, 1949
  9. Raden Saleh, Penangkapan Pangeran Diponegoro, 1857
  10. S.Sudjojono, Di Depan Kelambu Terbuka, 1939
  11. S. Sudjojono, Kawan-kawan Revolusi, 1947.
  12. S. Sudjojono, Markas Laskar di Bekas Gudang Beras Tjikampek, 1964
  13. S. Sudjojono, Mengungsi, 1950
  14. S. Sudjojono. Sekko (Perintis Gerilya), 1949
  15. Sudjono Abdullah, Diponegoro, 1947
  16. Trubus Sudarsono, Potret R.A. Kartini, 1946/7
  17. Gambiranom Suhardi, Potret Jenderal Sudirman, 1956
  18. Soerono, Ketoprak, 1950
  19. Ir. Sukarno, Rini, 1958
  20. Lee Man-Fong, Margasatwa dan Puspita Nusantara, 1961
  21. Rudolf Bonnet, Penari-penari Bali sedang Berhias, 1954
  22. Hendra Gunawan, Kerokan, 1955
  23. Diego Rivera, Gadis Melayu dengan Bunga, 1955
  24. Miguel Covarrubias, Empat Gadis Bali dengan Sajen, sekitar 1933-1936
  25. Walter Spies, Kehidupan di Borobudur di Abad ke-9, 1930
  26. Ida Bagus Made Nadera, Fadjar Menjinsing, 1949
  27. Srihadi Soedarsono, Tara, 1977
  28. Mahjuddin, Pantai Karang Bolong, tahun tak terlacak (sekitar 1950an)

 

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here