Terjadi Pemerataan, Maret 2016 Gini Ratio Indonesia 0,397

0
751
Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/TOGU

(Vibizmedia – Nasional) Angka koefisien gini atau gini ratio Indonesia per Maret 2016 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 0,397 lebih rendah dibandingkan posisi Maret 2015 yang sebesar 0,402.

Koefisien gini merupakan alat mengukut derajat ketidakmerataan distribusi penduduk, angka bernilai 0 berarti pemerataan sempurna sedangkan bernilai 1 berarti ketimpangan sempurna.

Kepala BPS Suryamin mengatakan bahwa klasifikasi daerah, BPS mencatat gini ratio di perkotaan menurun dari September 2015 sebesar 0,419 menjadi 0,410 pada Maret 2016, sedangkan di pedesaan, gini ratio pada September 2015 sebesar 0,329 menjadi 0,327 pada Maret 2016.

Suryamin sampaikan bahwa yang menyebabkan turunnya gini ratio adalah terjadi peningkatan pengeluaran untuk kelompok 40% menengah sementara 20% pengeluaran tertinggi terjadi penurunan, itu berarti terjadi pemerataan.

Dari sisi pengeluaran per kapita, mengalami peningkatan. Pemerintah targetkan pada tahun 2017 mendatang gini ratio kembali mengalami penurunan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro sampaikan bahkan dapat turun hingga 0,1%, ungkapnya Jumat (19/8).

Bambang sampaikan memang tidak mudah untuk menurunkannya hingga 0,39 tetapi dapat dicapai dengan fokus pada program pembangunan pemerintah. Kenaikan pengeluaran masyarakat merefleksikan peningkatan kelompok penduduk bawah yang tidak lepas dari upaya pembangunan infrastruktur padat karya dan bantuan sosial.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here