Sektor Pertanian Tetap Menjadi Kontributor Utama Perekonomian Nasional

0
1516

(Vibizmedia –Nasional) Kinerja pembangunan pertanian dalam kurun waktu tahun 2014 hingga 2016 telah mampu mendongkrak perekonomian nasional. Pada kurun waktu ini, sektor pertanian masih dominan dalam penciptaan nilai tambah dalam perekonomian nasional.

Hal ini terlihat dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian atas dasar harga berlaku 2014 sebesar Rp 1.410 triliun, 2015 naik menjadi Rp 1.556 triliun dan 2016 menjadi Rp 1.669 triliun. Rerata kontribusi sektor pertanian tiga tahun terakhir 13,4 persen dan pertumbuhan 3,75 persen per tahun.

Jika dihitung pertanian secara keseluruhan dalam arti mencakup kegiatan dari hulu hingga hilir, seperti misalnya dihitung sampai pada pengolahan beras, minyak sawit dan lainnya, maka kontribusi sektor pertanian bisa lebih dari 20%. Namun secara statistik, kegiatan industri pengolahan hasil pertanian dimasukkan ke dalam sektor industri dan lainnya.  Laju pertumbuhan pada industri pengolahan tumbuh lebih tinggi dibandingkan kegiatan pada on-farm, namun secara statistik akan dicatat masuk ke dalam pertumbuhan sektor industri.

Pada tahun 2016, subsektor perkebunan paling tinggi memberikan kontribusi terhadap PDB yakni 3,46%. Selanjutnya diikuti subsektor tanaman pangan 3,42%, peternakan 1,62% dan hortikultura 1,51%. PDB subsektor perkebunan diperoleh dari komoditas unggulan yakni kelapa sawit, karet, kelapa, kopi, kakao dan tebu.  Kontribusi terbesar dari komoditas tanaman pangan yakni padi, jagung dan kedelai. Komoditas peternakan dominan dar yakni ternak besar, ternak kecil, unggas dan susu. Sedangkan PDB hortikultura disumbang terbesar dari komoditas bawang merah, aneka cabai, pisang, jeruk dan kentang.

Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2016, sektor pertanian Provinsi Aceh dan Jambi berkontribusi besar terhadap total PDRB provinsi, yaitu mencapai 30%, dengan tingkat pertumbuhan pertanian di atas 5,5%.

Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB pada Provinsi-provinsi di wilayah Kalimantan dan Sulawesi umumnya mempunyai kontribusi pertanian yang besar lebih dari 20%. Tingkat pertumbuhannya lebih dari 5%, terutama Provinsi Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Kontribusi pertanian terhadap PDRB Provinsi di Maluku dan Papua pun cukup besar meski pertumbuhannya tidak begitu cepat. Demikian pula pembangunan infrastruktur jalan, irigasi, telekomunikasi dan lainnya yang saat ini digencarkan pada daerah pelosok maupun perbatasan akan turut berdampak pada meningkatnya efisiensi biaya transportasi, distribusi, hemat waktu serta menumbuhkan aktivitas ekonomi lokal.

Faktor pengungkit kunci produksi pangan lokal adalah ketersediaan benih bermutu serta peningkatan kapasitas dan keterampilan SDM setempat.

Journalist: Mytri                                                                                                                                                Editor: Emy T                                                                                                                                                        Picture: Vibizmedia.com

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here