(Vibizmedia – Nasional) Senin (16/10) di Istana Merdeka, Jakarta. Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Presiden Niger, Mahamadou Issofou yang merupakan kunjungan pertama bagi pemimpin Niger sejak dibukanya hubungan diplomatik Indonesia-Niger, pada tahun 2011 yang lalu.
Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dirinya sangat senang menerima kunjungan tersebut. Presiden sampaikan baru saja memulai hubungan diplomatik kedua negara 6 tahun yang lalu. Namun presiden Issofou sudah datang dan berkunjung ke Indonesia.
Hubungan bilateral ini, menunjukkan komitmen yang besar untuk memajukan hubungan bilateral kedua negara. Terdapat tiga ikatan yang dimiliki Indonesia-Niger yaitu ikatan persaudaraan Islam, kedua demokrasi dan kebebasan beragama, dan ketiga sama-sama negara yang sedang berkembang.
Diharapkan melalui ikatan bilateral tersebut maka kedua negara dapat terus meningkatkan hubungan persaudaraan dan kerja sama konkrit di berbagai bidang, terang Presiden Jokowi.
Presiden Niger Mahamadou Issoufou akan mengunjungi Indonesia pada 15-17 Oktober 2017. Interaksi antara Indonesia dan negara-negara Afrika beberapa tahun terakhir cukup tinggi karena pemerintah RI menyadari bahwa saat ini Indonesia mempunyai potensi besar untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara Afrika.
Saat ini, berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri, pertumbuhan ekonomi negara-negara Afrika saat ini cukup tinggi sekitar 5%-7% per tahun, sementara perusahaan-perusahaan Indonesia sudah mulai masuk ke Afrika.
Selain itu, kedua negara sepakat untuk menjalin kerja sama ekonomi dalam Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (Economic Community of West African States/ECOWAS).
Ditambah lagi, pemerintah kedua negara membahas kerja sama teknis untuk bantuan program pembangunan kapasitas yang akan diberikan Indonesia kepada Niger.
Pembangunan kapasitas yang kita bisa berikan bagi Niger itu seperti di sektor pertanian dan pengembangan sumber daya manusia.
Pemerintah Indonesia dan Niger juga akan menandatangani kesepakatan tentang bebas visa bagi pemegang paspor dinas dan paspor diplomatik.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela
