Harga Emas Turun Sedikit Karena Risalah FOMC Meeting

0
704

(Vibizmedia-Commodity) – Harga emas diperdagangkan kuat menjelang pembukaan pasar komoditas Asia pada hari Kamis (21/02) setelah perdagangan sebelumnya menurun karena sentimen positif pasar terhadap risalah pertemuan FOMC 29-30 Januari menyampaikan pesan yang lebih kuat daripada yang diperkirakan sehingga mengangkat dolar AS.

Selain kekuatan dolar AS, meningkatnya sentimen perdagangan aset berisiko tinggi yang mengangkat perdagangan saham menekan aset safe haven. Berita perkembangan baru di sekitar Brexit dan pembicaraan perdagangan AS-Cina menjadi alasan bagi investor untuk tidak mengkoleksi safe haven seperti logam mulia.

Harga emas spot atau emas LLG turun harga di akhir sesi beberapa saat lalu dengan penurunan $ 0,68/t oz atau 0,05% menjadi $1.340,92/t oz dari posisi $1.341,08 /t oz pada sesi perdagangan sebelumnya. Namun untuk emas berjangka, harganya ditutup menguat 0,14 persen ke posisi $1.343,15/t oz.

Risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) 29-30 Januari menegaskan kembali kenaikan suku bunga Fed di tengah prospek ekonomi yang tidak pasti tetapi juga menyampaikan bahwa beberapa anggota melihat kenaikan suku bunga lebih lanjut disesuaikan pada tahun 2019.

Risalah tersebut juga menyatakan bahwa mayoritas anggota FOMC mendukung mengumumkan rencana untuk berhenti mengurangi kepemilikan aset Fed akhir tahun ini. Pesan tertulis tersebut memberikan catatan bullish ke pasar yang memberikan keuntungan cepat ke dolar AS dan secara negatif mempengaruhi safe-haven seperti Emas dan Yen Jepang (JPY).

Terkait kuatnya perdagangan saham global, berita terbaru perundingan dagang AS-China muncul oleh kedatangan Wakil Perdana Menteri China Liu He ke Washington selama 20 dan 21 Februari untuk meningkatkan negosiasi perdagangan tingkat tinggi yang akan berakhir pada tanggal 1 Maret.

Pendorong keuntungan bursa berikutnya yaitu perkembangan Brexit yang sedang berlangsung menjelang batas waktu kesepakatan 29 Maret dimana pertemuan antara Perdana Menteri Inggris Theresa May dan ketua Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker menyimpulkan hasil positif. Kedua pemimpin sepakat untuk mengadakan putaran diskusi sebelum akhir bulan sambil menandai pembicaraan konstruktif tentang perbatasan Irlandia.

Meskipun risalah FOMC menyampaikan pesan yang  kurang dovish daripada ekspektasi  pasar, ketidakpastian seputar pembicaraan perdagangan AS-Cina  ditambah dengan ancaman Brexit masih memberi harapan adanya permintaan safe haven emas  untuk penghindaran aset risiko.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here