(Vibizmedia-Index) – Perdagangan bursa saham Asia akhir pekan hari Jumat (05/04) berakhir mixed setelah Presiden AS Donald Trump menggembar-gemborkan prospek untuk kesepakatan perdagangan AS dengan China, tetapi tidak mengumumkan tanggal dan tempat untuk pertemuan 2 kepala negara tersebut.
Bursa saham Jepang berhasil mencetak keuntungan, namun bursa saham Pasifik dan Korea Selatan melemah. Perdagangan bursa saham di Taiwan, Cina, dan Hong Kong ditutup untuk liburan Tomb Sweeping Day.
Bursa saham Jepang mencapai posisi tertinggi satu bulan, dengan saham perusahaan yang bergantung pada permintaan Cina memimpin lonjakan. Indeks Nikkei naik 82,55 poin atau 0,38 persen menjadi 21.807,50, dengan saham Fanuc dan Hitachi Construction Machinery masing-masing naik lebih dari 1 persen.
Perdagangan saham bursa Korea Selatan terpukul dengan indeks Kospi Korea Selatan berakhir turun 0,14 persen pada 2.209,61. Saham kelas berat Samsung Electronics berakhir sedikit lebih rendah setelah perusahaan pembuat chip dan memori terbesar di dunia itu memperingatkan penurunan 60 persen dalam laba operasi kuartal pertama.
Kerugian perdagangan saham terjadi di bursa kawasan Pasifik dengan bursa saham Australia jatuh tajam, terseret oleh anjloknya saham keuangan. Indeks ASX 200 turun 51,50 poin atau 0,83 persen menjadi 6.181,30 dengan saham empat bank besar turun antara setengah persen dan 1,4 persen sementara saham pertambangan kelas berat BHP dan Rio Tinto berakhir mixed. Kemudian bursa saham Selandia Baru jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut, dengan indeks NZX 50 berakhir turun 35,55 poin atau 0,36 persen menjadi 9.857,05.
Untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta ikut melemah, kini indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 0,32 persen ke posisi 6474.01. Tekanan kuat indeks dipicu oleh kuatnya saham-saham unggulan sektor tambang dan Konsumer.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang
