Kementerian PUPR Gandeng PTN Siapkan SDM Konstruksi Spesialis

0
640
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan empat perguruan tinggi mitra Program Magister Super Spesialis di Auditorium Kementerian PUPR, Selasa, 25 Agustus 2020. FOTO: PUPR

(Vibizmedia-Nasional) Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan empat perguruan tinggi mitra Program Magister Super Spesialis di Auditorium Kementerian PUPR, Selasa, 25 Agustus 2020.

“Kami merancang Program Magister Super Spesialis bersama para ahli, karena Kementerian PUPR saat ini tengah membangun infrastruktur secara masif dan membutuhkan SDM konstruksi spesialis, bukan generalis. Dengan adanya Program Magister Super Spesialis ini, saya harap Kementerian PUPR semakin kuat,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Program Magister Super Spesialis ini terdiri dari 11 program studi (prodi) yang dilaksanakan bersama empat perguruan tinggi negeri (PTN) yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Diponegoro (Undip).

Kesebelas prodi tersebut yakni, Teknik Mitigasi Bencana Alam Likuifaksi, Teknik Pengelolaan dan Mitigasi Bencana Rawa, Geologi Struktur Bawah Tanah (Terowongan) dan Rekayasa Eksplorasi dan Eksploitasi Air Tanah Dalam di UGM.

Selanjutnya Prodi Rekayasa Jembatan Khusus (Struktur Bangunan Atas dan Bangunan Bawah), Rekayasa dan Pengendalian Morfologi Sungai dan Hidrologi dan Drainase pada Sistem Transportasi Jalan di ITB.

Prodi Operasi dan Instrumentasi Hidrometeorologi Bendungan dan Retrofitting dan Instrumentasi Keamanan Bendungan di Undip. Akhirnya, Preservasi Jalan Pada Kondisi Geoteknik Tanah Sulit dan Rekayasa Pengelolaan dan Pengendalian Kehilangan Air Minum di ITS.

Program Magister Super Spesialis ini merupakan program spesialis strata dua (S2) yang dilaksanakan selama 18 bulan. Kurikulum terdiri dari 25% – 40% teori di kelas pada semester pertama dan 60% – 75% praktek serta magang di lapangan pada semester dua dan tiga.

Perlu di ketahui, ini merupakan program beasiswa yang berasal dari APBN Kementerian PUPR dan institusi pengutus. Pada tahun ajaran 2020-2021 program ini diikuti oleh 160 mahasiswa yang terdiri dari 136 orang PNS PUPR dan 24 orang utusan BUMN Karya yakni Adhi Karya, Waskita Karya, Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya.

Kepada para mahasiswa Magister Super Spesialis Menteri Basuki berpesan agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menjadi ahli di bidang tersebut. “Saya ingin menekankan kepada Anda semua untuk tidak hanya mengejar ijazah, tetapi untuk mencari ilmunya.

Pemikiran sangat kuno bila hanya mencari ijazah untuk penyesuaian kepegawaian. Saya akan monitor secara ketat karena ini adalah beasiswa dari uang rakyat. Kalau ada yang main-main, (mahasiswa) langsung out,” kata Menteri Basuki.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here